Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Qatar, Catatan Kesempurnaan Raja Asia

11 Februari 2024   12:52 Diperbarui: 11 Februari 2024   12:55 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Qatar, juara Piala Asia 2023. Thanassis Stavrakis/AP Photo/bola.net

Kesempurnaan, kata ini pantas menjadi milik keseblasan Qatar. Sebuah kata yang menggambarkan keberuntungan dan predikat Qatar sebagai raja Asia saat ini.

Kesempurnaan. Ya, timnas Qatar baru saja menorehkan sebuah catatan kesempurnaan pada gelaran Piala Asia 2023. Tim yang berjuluk The Maroons ini tampil menjadi yang terbaik dengan memenangkan trofi juara dan memborong semua penghargaan lainnya. Mulai dari gelar top skor, pemain terbaik penjaga gawang terbaik hingga terpilih sebagai tim fair play.

Laga final yang berlangsung tadi malam, Sabtu, 10 Februari 2023 di stadion Lusail, menjadi ajang pengukuhan kesempurnaan Qatar sebagai tim tersukses saat ini. Qatar yang juga bertindak sebagai tuan rumah dengan gemilang berhasil menundukkan tim kejutan, Jordania, dengan skor meyakinkan, 3-1. Hasil yang membuat Qatar berhasil mempertahankan trofi yang juga mereka menangkan pada edisi sebelumnya tahun 2019 lalu.

Pemain sayap Qatar, Akram Afif, tampil sebagai pahlawan pada laga ini. Afif mencetak ketiga gol kemenangan Qatar tersebut yang kesemuanya berasal dari titik pinalti. Ini artinya Afif selalu mencetak gol dalam dua laga final setelah pada edisi lalu, Afif mencetak satu gol ke gawang Jepang dalam kemenangan yang juga berakhir dengan skor 3-1.

Tak sekedar memenangkan trofi, namun timnas Qatar juga menyuguhkan sebuah pertunjukan kesempurnaan pada pagelaran kali ini. Tim asuhan Bartolome Marquez tersebut sukses memenangkan turnamen dengan menyapu bersih semua laga.

Berawal dari kemenangan 3-0 atas Libanon di laga perdana. Berlanjut dengan dua kali kemenangan dengan satu gol atas Tajikistan dan Cina yang menjadikan mereka bersama Irak dan Iran sebagai tim yang meraih tiga kemenangan di fase grup.

Kesempurnaan Qatar berlanjut di babak knock out. Palestina menjadi korban selanjutnya dengan kemenangan 2-1. Berikutnya, Uzbekistan yang sukses mereka pulangkan lewat pertarungan adu pinalti 3-2. Kemudian berlanjut dengan Iran yang berhasil mereka kalahkan secara dramatis 3-2 di semifinal. Dan berakhir dengan kemenangan 3-1 atas Jordania di laga pamungkas.

Pencetak gol di laga final, Akram Afif, juga menjadi bagian dari kesempurnaan ini. Pemain yang bermain untuk klub Al Sadd ini memborong dua penghargaan sekaligus yakni pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan torehan 8 gol.

Tak ketinggalan kiper Meshaal Barshaam muncul sebagai bagian dari kesempurnaan Qatar. Kiper asal klub Al Sadd ini meneruskan tradisi kiper terbaik yang pada edisi sebelumnya juga dimenangkan kiper Qatar, Saad Al Sheeb. Barshaam sukses mencatatkan tiga clean sheet dari enam kali bermain sebagai starter pada turnamen ini.

Kesempurnaan, ya, Qatar pantas berbangga dengan pencapaian mereka kali ini. Apalagi mereka meraihnya dengan penuh perjuangan. Bukan hasil instan kerja satu malam.

Ya, keberhasilan Qatar menjadi salah satu kekuatan sepak bola Asia saat ini tak lepas dari pembinaan jangka panjang yang telah mereka mulai sejak dua puluh tahun lalu dalam program Aspire Academy. Sebuah proyek olah raga ambisius yang bertujuan mengembangkan bakat-bakat domestik untuk dipoles menjadi pemain kelas dunia dimana sepak bola menjadi cabang olah raga yang diutamakan.

Mayoritas punggawa timnas Qatar merupakan jebolan dari program ini. Dua juru gedor utama  Akram Afif dan Almoez Ali merupakan dua diantaranya. Dan ditambah dengan beberapa pemain naturalisasi menjadikan timnas Qatar menjadi kuat seperti saat ini.

Proyek ini dimulai sejak tahun 2004 lalu. Nama mantan pelatih La Masia, Barcelona, Felix Sanchez, ditunjuk sebagai komando proyek ini sejak tahun 2006 hingga kemudian berlanjut ke jenjang timnas junior dan senior Qatar.

Hasilnya cukup mengagumkan. Sepuluh tahun proyek berjalan, Qatar mulai mencicipi hasilnya. Raihan gelar juara Piala Asia u19 menjadi gelar penting yang mereka menangkan pada tahun 2014.

Hanya berselang lima tahun, Qatar kemudian melakukan lompatan besar ketika tampil sebagai juara piala Asia untuk pertama kalinya. Qatar sukses menumbangkan salah satu kekuatan terbesar Asia, yakni Jepang, dengan skor 3-1 pada turnamen  yang berlangsung di UEA pada 2019 lalu.

Seolah tak ingin berhenti, Qatar pun terus menunjukkan dominasi mereka. Meski sempat gagal total di Piala Dunia 2022 lalu, namun Qatar mampu membuktikan diri mereka sebagai tim terbaik benua Asia setelah kembali memenangkan trofi sepak bola antar negara-negara Asia tersebut tahun ini.

Luar biasa memang !

Qatar, negeri kecil di kawasan teluk Persia tersebut terus menunjukkan pesona kesempurnaan mereka. Kesempurnaan yang dibangun dari kerja keras dan motivasi yang kuat untuk menjadi yang terbaik. Kesempurnaan yang makin menguatkan keyakinan bahwa kerja keras takkan mengkhianati hasil.

(EL)
Yogyakarta, 11022024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun