Meski demikian, sejatinya Asnawi tak selalu melewatkan kisah-kisahnya dengan mulus. Pada laga pertama melawan Irak hari Senin lalu, pemain yang merumput di liga Korea ini justru menjadi sasaran kritik pencinta sepak bola tanah air.Â
Ya, ketidakmampuannya menutup alur serangan Irak yang berujung terjadinya gol kedua bagi tim berjuluk Singa Mesopotamia yang dicetak Osama Rashid itu dianggap sebagai biang kekalahan Indonesia. Dan bahkan media pun tak ragu menyematkan dirinya sebagai pemain dengan performa terburuk dalam laga yang dimenangkan Irak dengan skor 3-1 tersebut.
Keraguan pun sempat muncul atas diri Asnawi. Faktor dirinya yang baru sembuh dari cedera otot yang membuat dirinya absen dalam tiga laga uji coba sebelumnya melawan Libya dan Iran, ditambah lagi dengan performa yang kurang maksimal di laga perdana menimbulkan tanda tanya ketika pelatih Shin Tae-yong kembali memainkannya sebagai starter di laga kedua melawan Vietnam.
Ya, kritikan datang bertubi-tubi untuk Asnawi. Dan pemain berusia 24 tahun inipun harus rela ketika publik melayangkan pandangan sinis padanya dan menudingnya sebagai anak emas pelatih STY.
Dikritik tidak tumbang. Asnawi pun menjawab kritikan publik dengan penampilan apiknya. Dirinya tampil percaya diri dan sukses menunaikan tugasnya sebagai eksekutor penalti sekaligus membawa inspirasi bagi kemenangan tim.
Asnawi Mangkualam telah memberi pembuktian. Performanya telah kembali dan memberi kontribusi lebih bagi timnas. Hal ini tentu menjadi sebuah kabar bagi timnas yang akan menghadapi Jepang di laga pamungkas nanti.
Apapun hasilnya nanti, mari kita beri dukungan sepenuhnya untuk Asnawi dan kawan-kawan. Bagaimanapun juga mereka telah membuktikan pada kita bahwa mereka telah berjuang maksimal untuk kejayaan nama Indonesia.
(EL)
Yogyakarta,20012024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H