" Tahun lalu kami kehilangan poin di awal kompetisi dan kami tidak ingin hal itu terjadi lagi " ( Antoine Griezmann, penyerang Atletico Madrid )
Atletico Madrid tengah larut dalam euforia. Kemenangan telak atas tuan rumah Rayo Vallecano pada laga pekan lalu tidak saja menciptakan sejarah kemenangan tandang terbesar mereka di ranah La Liga, tapi sekaligus menunjukkan tekad mereka sebagai kandidat juara musim ini.
Ya, Atletico baru saja berpesta gol dalam pertandingan di Estadio de Valleces pada Senin, 28 Agustus 2022 waktu setempat. Tujuh gol tanpa balas bersarang di gawang Rayo Vallecano, klub sekota yang menjadi musuh mereka di pekan ketiga ini.
Pesta dimulai oleh tembakan voli Antoine Griezmann saat laga baru berlangsung dua menit. Pemain sayap Memphis Depay melanjutkan pesta dengan gol tap in nya pada menit ke-16. Pemain belakang, Nahuel Molina ikut mencatatkan namanya pada menit 36 babak pertama dengan meneruskan assist Rodrygo de Paul.
Penyerang timnas Spanyol, Alvaro Morata melanjutkan pesta Atletico di babak kedua dengan dua golnya di menit 73 dan 84. Tak ketinggalan pula pemain asal, Argentina Angel Correa menambah catatan gol tim tamu dengan tendangan lob nya yang melewati kiper di menit 79. Hingga akhirnya Marcos Llorente menutup pesta itu di menit 86.
Kemenangan ini terasa istimewa bagi Antoine Griezmann dan kawan-kawan. Tidak hanya sekedar catatan rekor kemenangan tandang terbesar, tapi lebih dari itu. Kemenangan ini memperkuat rasa optimis anak-anak asuhan Diego Simeone ini menjadi kandidat juara musim ini.
" Tahun lalu kami kehilangan poin di awal kompetisi dan kami tidak ingin hal itu terjadi lagi, " komentar Griezmann seperti ditulis Mundo Deportivo.
Ya, Atletico sudah belajar dari kesalahan musim lalu dimana mereka kehilangan banyak poin di fase awal kompetisi. Akibatnya mereka sulit mengejar ketertinggalan  dan gagal bersaing dalam perebutan juara La Liga yang musim lalu dimenangkan Barcelona.
Ya, musim lalu Atletico hanya bertengger di posisi tiga klasemen dengan poin 77. Kalah satu poin dari Real Madrid yang berada di atas mereka namun berselisih cukup jauh yakni 11 poin dengan pemuncak klasemen Barcelona.
Menghadapi musim ini, pelatih Simeone tak banyak membuat perubahan pada timnya, pelatih yang telah mendampingi Atletico selama lebih dari satu dekade ini hanya mendatangkan tiga pemain bertahan. Sedangkan untuk barisan gelandang dan penyerang, Simeone mempertahankan skuad musim lalu.
Keinginan untuk mempertahankan chemistry yang telah terbentuk serta gaya bermain Simeone yang cenderung defensif-pragmatis menjadi alasan baginya untuk tidak membuat banyak perubahan pada komposisi pemainnya. Meski demikian, mereka tetap saja mampu tampil berbahaya seperti yang baru saja mereka tampilkan ini.
Atletico Madrid sering dipandang sebagai tim ketiga. Pamor mereka masih kalah dari Real Madrid dan Barcelona yang dominasi mereka sulit dibendung. Namun, hasil yang baru saja mereka perlihatkan di pekan ketiga ini menunjukkan bahwa mereka siap membuat kejutan dan mengulangi pencapaian pada musim 2020/2021 lalu, musim terakhir kala mereka tampil sebagai kampiun La Liga.
(EL)
Yogyakarta,31082023
