Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Antara Keberuntungan dan Mimpi Kepa Arrizabalaga bersama Real Madrid

19 Agustus 2023   06:23 Diperbarui: 19 Agustus 2023   06:43 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberuntungan selalu datang tanpa diduga. Yang pasti, keberuntungan akan mendatangi siapa yang berhak memiliknya. Seperti halnya kisah keberuntungan seorang Kepa Arrizabalaga, kiper yang baru saja bergabung dengan Real Madrid.

Bagai mendapat durian runtuh, Kepa Arrizabalaga akhirnya mewujudkan mimpinya bergabung dengan raksasa Spanyol, Real Madrid, di awal musim kompetisi 2023/2024 ini. Hal ini menjadi sebuah kejutan tak direncanakannya sebelumnya. Apalagi bila dikaitkan dengan peristiwa lima tahun lalu yang membawa kekecewaan besar baginya.

Ya, lima tahun lalu Kepa sebenarnya tinggal selangkah lagi untuk menjadi bagian dari Madrid. Setelah menjalani dua musim yang gemilang bersama Athletic Bilbao, Kepa mendapat tawaran untuk bergabung dengan Madrid pada Januari 2018 sebagai kandidat pengganti Keylor Navas, kiper utama Madrid kala itu.

Sayang, kepindahannya urung terlaksana. Kuatnya penolakan dari ruang ganti, baik oleh sang pelatih, Zinedine Zidane maupun sejumlah pemain senior yang masih menginginkan bersama Navas.

Pada akhirnya Madrid mengontrak Thibaut Courtois, kiper Chelsea yang dinobatkan sebagai kiper terbaik dunia tahun itu. Sementara Kepa sendiri berlabuh Chelsea sebagai pengganti Courtois.

Masa-masa Kepa di Chelsea penuh pasang surut. Setelah sempat menuai sukses dengan mengantar Chelsea sebagai pemenang trofi Europa League 2019, perannya mulai surut ketika kiper kelahiran Ondarroa ini terlibat konflik dengan pelatih Maurizio Sarri dan membuat beberapa blunder fatal yang merugikan tim.

Dan posisi Kepa akhirnya benar-benar tergeser ketika klub mendatangkan Edouard Mendy dari klub Perancis, Rennes. Oleh Frank Lampard, pelatih Chelsea kala itu, Mendy didapuk sebagai kiper utama sehingga Kepa harus puas sebagai kiper cadangan. Mirisnya, situasi ini terus berlanjut ketika Thomas Tuchel mengambil alih komandan tim pada awal tahun 2021.

Masa-masa di bawah kepemimpinan Tuchel sebenarnya merupakan masa penuh keemasan bagi Kepa. Bersama pelatih asal Jerman tersebut, Kepa bersama klubnya, Chelsea memenangkan sejumlah trofi bergengsi mulai dari Piala Champions, Piala Super Eropa hingga Piala Dunia Antar Klub.

Meski demikian, semua kesuksesan itu tetap saja tak memberi kepuasan baginya. Status sebagai kiper cadangan membuat dirinya tak berarti.

Ya, Kepa kehilangan banyak menit bermain. Baik di liga domesrik maupun antar klub Eropa, Kepa hanya beberapa kali dimainkan. Hal ini tentu saja membawa pengaruh buruk bagi perkembangan karirnya.

Nasibnya makin tak jelas dan sepertinya peruntungannya bersama Chelsea sudah habis. Meski pun Kepa mulai mendapat kepercayaan lagi menjaga gawang Chelsea bersama pelatih baru  Chelsea, Graham Potter, di musim 2022/2023 ini, namun klub sudah memberi sinyal bahwa dirinya tak begitu dibutuhkan lagi bagi tim.

Ya, bersama pelatih baru mereka musim ini, Mauricio Pochettino, Chelsea melakukam reformasi penjaga gawang dengan mendatangkan Robert Sanchez untuk dijadikan kiper utama. Situasi ini tentu saja menjadi tidak menguntungkan bagi dua kiper lawas mereka Mendy dan Kepa.

Keduanya kemudian memilih pergi. Mendy pergi lebih dulu ke Liga Arab Saudi. Sementara Kepa sendiri mulai menjalin komunikasi dengan raksasa Jerman, Bayern  Munchen.

Kabar mengejutkan kemudian datang dari Real Madrid menjelang dimulainya musim 2023/2024 ini ketika kiper andalan mereka, Thibaut Courtois  cedera ACL lutut kiri dan harus menjalani perawatan lama. Maka, mau tak mau mereka harus mencari kiper baru sebagai pengganti Courtois.

Meski bukan menjadi kandidat utama, nama Kepa masuk dalam radar pencarian bersama dua nama lainnya, mantan kiper Manchester United, David de Gea dan kiper Sevilla, Yassine Bounou. Bounou disebut-sebut berada di barisan terdepan untuk direkrut.

Nasib baik berpihak pada Kepa. Dengan beberapa pertimbangan baik masalah harga maupun kesiapan dari sang pemain sendiri, nama Kepa akhirnya menjadi pilihan dengan status pinjamam hingga akhir musim dan tanpa opsi pembelian.

Ya, Kepa akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya yang tertunda selama lima tahun ini. Menjadi kiper bagi Real Madrid, klub terbaik dunia. Ini tentu saja merupakan sebuah kebanggaan yang  tak ternilai harganya.

" Saya datang dengan status pinjaman, tapi saya berharap bisa terus bertahan. Saya lebih kuat dari pada saat tahun 2018 lalu dan siap memberikan seratus persen kemampuan saya untuk menjalani karir bersama Madrid," ujar Kepa menyatakan kegembiraan dan semangatnya bersama Madrid.

Ya, akhirnya satu dari mimpi seorang Kepa Arrizabalaga telah terpenuhi. Kini tinggal bagaimana dirinya menjaga konsistensi untuk bisa terus menjadi pilihan utama. Bila mampu melewatinya, bukan tidak mungkin dirinya akan sanggup bertahan dan mengukir prestasi sebagai legenda klub.

Begitulah keberuntungan, datang begitu saja pada siapa yang sudah terpilih mendapatkannya. Tanpa harus ada drama maupun rekayasa.

(EL)

Yogyakarta, 19082023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun