Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Neymar Gabung Al Hilal, antara Ambisi dan Rasa Frustasi

17 Agustus 2023   07:45 Diperbarui: 18 Agustus 2023   02:14 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neymar resmi bergabung dengan Al Hilal usai klub Liga Arab Saudi itu menebusnya dengan harga 98 juta dolar Amerika Serikat dari Paris Saint-Germain. (Foto oleh AFP/Saudi Pro League/AFP via kompas.com)

Pesepakbola asal Brasil, Neymar, resmi bergabung dengan Saudi Pro League bersama klub Al Hilal. Apakah langkah Neymar ini bagian dari ambisinya sebagai pesepakbola top dunia atau cerminan dari rasa frustasi?

Neymar adalah cerminan seorang pemain dengan ambisi besar. Apa yang dilakukannya dalam sepuluh tahun karirnya di Eropa belakangan ini menunjukkan betapa besar usahanya untuk menjadi yang terbaik. Maka ketika dirinya memutuskan berpindah ke liga Arab Saudi yang levelnya di bawah liga Eropa tentu saja menimbulkan pertanyaan.

Mantan pemain Barcelona dan juga Al Hilal, Jonathan Soriano kepada DAZN mengatakan bahwa keputusan Neymar pindah ke Al Hilal adalah cerminan dari rasa frustasinya setelah gagal bersinar bersama PSG.

"Neymar punya kualitas yang cukup untuk memenangkan Piala Champions. Setelah Messi dan Ronaldo tak ada, menjadi kesempatan bagi Neymar untuk memimpin sepak bola Eropa bersama Mbappe dan Haaland. Sayang, dia sudah menyerah dan lebih berorientasi pada uang," ujar Soriano.

Bukan tanpa alasan Soriano berkomentar demikian. Diusianya yang masih 31 tahun dan didukung kompetensinya yang luar biasa, sebenarnya Neymar masih mampu memimpin sebuah tim untuk bersaing di kancah sepak bola Eropa. 

Apalagi Ronaldo dan Messi, dua sosok yang selama ini menghalanginya untuk bersinar sudah hengkang dari Eropa. Maka sungguhlah mengherankan ketika Neymar ikut-ikuatan pergi meninggalkan benua Eropa.

Ada apa dengan Neymar?

Meski digadang-gadang akan menjadi pemain yang paling bersinar, sejatinya karir sepak bola Neymar tidaklah mulus seperti yang dibayangkan. 

Keputusannya menerima tawaran PSG enam tahun lalu yang diharapkan akan merubah peruntungannya ternyata jauh dari harapan. Neymar tetaplah Neymar yang 

Seperti diketahui, meski meraih sukses besar bersama Barcelona, sinar kebintangan Neymar tetaplah kalah dari ikon tim, Lionel Messi. 

Nama besar Messi terlalu sulit untuk dilewati. Maka Neymar pun mencari jalan pintas dengan meninggalakn klub Catalan itu agar segera menjadi pusat perhatian.

Namun sepertinya PSG bukanlah tempat yang ideal bagi Neymar untuk menjadi seorang superstar. 

Meski sukses menjadikan klub kaya Perancis tersebut menjadi raja di negeri sendiri, nyatanya Neymar membawa peruntungan klub di level Eropa. Neymar gagal mempersembahkan trofi Liga Champions bagi PSG, sesuatu yang amat diharapkan dari dirinya.

Prestasi tertingginya hanyalah ketika membawa PSG ke laga final Liga Champions 2020 lalu. 

Meski tampil gemilang sejak fase awal dan menjadi inspirator kemenangan tim, Neymar justru melempem di babak final. PSG kalah 0-1 dari Bayern Munchen dan gagal memenangkan trofi Liga Champions pertama mereka.

Cerita kegagalan Neymar berlanjut di musim-musim berikutnya. Tak hanya gagal memenuhi ekspektasi klub, Neymar bahkan mulai kehilangan tempat sebagai bintang utama tim. 

Rentetan cedera dan masalah kebugaran telah menghancurkan karirnya. Dan posisinya sebagai bintang utama tim pun mulai tergeser oleh seorang seorang rising star, Kylian Mbappe.

Ya, mau bagaimana lagi. Neymar telah gagal memenuhi ambisinya menjadi seorang pesepak bola kelas satu. Sementara itu klub dan para suporter mulai kehilangan respek padanya. Dan pintu keluar pun mulai dibukakan.

Mantan klubnya, Barcelona, sempat diisukan menjadi pelabuhannya jika Neymar benar-benar meninggalkan PSG pada musim panas ini. 

Namun kabar ini hanya menjadi angin lalu saja ketika Barcelona tak menunjukkan keseriusan untuk membawanya pulang. Dan nasib Neymar pun makin tidak jelas.

Neymar mungkin mulai dihinggapi rasa frustasi dan tak mau berspekulasi lagi. Maka ketika datang tawaran dari klub liga Arab Saudi, Al Hilal, dirinya segera mengiyakan.

Ya, pada Rabu, 16 Agustus 2023 Al Hilal mengumumkan telah menjalin kesepakatan kontrak dua tahun senilai 80 juta pounsterling. 

Selanjutnya, Neymar akan bergabung dengan beberapa bintang Eropa lainnya seperti Ruben Neves, Sergej Milankovic Savic, Kalidou Kolibaly dan Malcom yang sudah lebih dulu bergabung.

Kini Neymar telah meninggalkan gemerlapnya persepakbolaan Eropa, dunia yang dianggap sebagai puncak persepakbolaan jagad ini dan menuju level yang lebih rendah tingkatannya. Ini seperti anomali bagi seorang pemain yang berpotensi menjadi bintang dunia.

Apakah ini cerminan rasa frustasi dari seorang Neymar ? Mungkin saja iya. Sepak bola Eropa bukan lagi tempat yang nyaman baginya untuk meniti karir.

Tapi di sisi lain bisa juga Neymar kini berpikir lebih realistis. Menurunkan tingkat ambisi menjadi sesuatu yang lebih baik untuk dilakukannya dari pada terus berspekulasi pada hal-hal sepertinya memang tidak ditakdirkan untuknya.

(EL)

Yogyakarta, 17082023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun