David de Gea kembali melakukan blunder. Dua kali kebobolan di final Piala FA 2023 membuat penampilannya menjadi sorotan. Akankah De Gea masih bertahan sebagai kiper utama Manchester United ?
Ya, dua gol tendangan jarak jauh gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan, ke gawang De Gea pada laga hari Sabtu, 3 Juni 2023 kemarin  di stadion Wembley membuat United harus takluk dengan skor 1-2. Hasil ini tidak saja membuat dirinya gagal membawa timnya menjuarai Piala FA musim ini, tapi juga mengancam posisinya sebagai kiper utama Manchester United.
Berbagai kecaman terus dialamatkan pada kiper asal Spanyol ini. Legenda United, Roy Keane, menjadi salah satu tokoh yang keras bersuara.Â
" De Gea tidak bermain bagus saat menghadapi Manchester City. Dia bukan orang yang tepat untuk mengawal United memenangkan piala. United butuh kiper baru dan striker kelas dunia," ujar Keane seperti dokutip dari Evening Standard Football.
Sebelumnya, kritik juga datang dari mantan bintang Liverpool, Petr Crouch. Menurut Crouch, De Gea adalah seorang kiper besar, tapi juga melakukan kesalahan besar musim ini.
Penampilan De Gea dibawah mistar United pada laga final kemarin memang patut dipertanyakan, khususnya terhadap gol kedua Gundogan. Gol dari tendangan voli jarak jauh tersebut seharusnya tak terjadi andai saja De Gea tak salah dalam mengatur posisi.
Menurut Peter Schmeichel, mantan kiper United, De Gea bergerak terlalu ke kiri sebelum bola ditendang Gundogan, bukan berdiri di tengah gawang sebagaimana mestinya sehingga dirinya sulit menghentikan bola yang bergerak ke kanan meski tangannya sempat menyentuh bola.
Penampilan De Gea mengawal gawang United musim ini sebenarnya cukup stabil. Meski hanya menghasilkan satu trofi Piala Liga dan membawa United di posisi tiga klasemen akhir Liga Premier, namun De Gea mampu tampil maksimal.
Selain itu, keberhasilannya memenangkan Golden Glove setelah membuat 17 cleansheet dan 101 penyelamatan dari 38 laga juga membuktikan bahwa dirinya masih kokoh dibawah mistar United. Sayang, beberapa blundernya di laga krusial menyebabkan kerugian besar bagi timnya.
Tercatat empat kali blunder telah dilakukannya musim. Blunder atas gol Youssef En Nesyri pada laga melawan Sevilla perempat final Europa April lalu serta gol pemain West Ham, Said Benrahma yang berujung pada kekalahn o-1 United atas West Ham pada lanjutan liga Premier bulan lalu merupakan dua catatan buruk yang banyak disorot.
De Gea pun banyak menuai kecaman dan membuat banyak pihak bersuara untuk mengevaluasi lagi posisi De Gea.
Ya, posisi De Gea di United selama ini sebagai kiper nomor satu seolah tak tergantikan. De Gea yang datang pada musim 2011 lalu dan merupakan warisan dari era Ferguson selalu menjadi andalan meski United sudah mengalami tiga kali pergantian pelatih.
Kurangnya persaingan inilah yang kemudian diduga menjadi alasan kenapa De Gea sering melakukan blunder. Sementara itu kehadiran kiper cadangan seperti Jack Butland dan Tom Heaton belum bisa mengimbangi level De Gea.
Terkait hal ini, Alan Shearer, mantan bintang Inggris era 90-an menyarankan United untuk segera merekrut kiper baru. Hal ini penting untuk membentuk persaingan dan juga menghadirkan kiper pelapis yang punya kemampuan sepadan dengan kiper utama.
Posisi De Gea di United saat ini sebenarnya masih menjadi tanda tanya. Kontraknya sendiri habis musim ini dan belum ada opsi perpanjangan. Situasi ini memunculkan kembali rumor akan masa depan mantan kiper Atletico Madrid ini.
Sumber-sumber terkait belum ada mengeluarkan pernyataan. Termasuk pelatih United, Erik ten Hag.Ten Hag hanya berkomentar bahwa De Gea sudah memainkan permainan fantastis musim ini dan dirinya belum akan mengumumkan tentang masa depan anak asuhnya ini.
Beberapa nama terus dikaitkan seiring dengan rumor De Gea ini. Nama kiper Porto, Diogo Costa, paling banyak dibicarakan. Nama-nama lain seperti David Raya dari Brentford, serta Giorgi Mamardashvilla dari Valencia juga masuk dalam perbincangan.
Apakah De Gea masih akan menjadi kiper utama bagi Manchester United ? Peluang masih terbuka tentunya. Pengalamannya, posisinya sebagai pemain senior dan ditambah sejumlah penyelamatan krusialnya sepanjang kompetisi membuat dirinya masih layak dipercaya.
Meski demikian Ten Hag tetap perlu berhitung, mengingat beberapa blunder yang dibuat De Gea. Bagaimanapun juga, sebuah blunder adalah kerugian besar dan tak boleh terjadi berulang.
Keputusan merekrut kiper baru seperti yang disarankan Shearer bisa menjadi pertimbangan bagi Ten Hag untuk menentukan sikap. Dengan cara ini nantinya akan memberi tekanan pada De Gea agar terus menjaga penampilannya.
Selain itu Ten Hag nantinya akan punya banyak pilihan pengganti andai keberadaan De Gea tak sesuai dengan ekspektasi nantinya.
Ten Hag kini tengah dalam usaha membangun kembali kekuatan United sebagai klub yang disegani, baik di tanah Inggris maupun di level Eropa. Karena itu, kehadiran seorang kiper yang mumpuni menjadi sesuatu yang tak boleh ditawar lagi.
(EL)
Yogyakarta, 05062023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H