Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Dilema Skor Afrika, Terjebak di Antara Eksklusivitas dan Nilai Rasa

15 Mei 2023   13:53 Diperbarui: 15 Mei 2023   14:12 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari waktu ke waktu bahasa Indonesia terus mengalamai perkembangan. Berbagai kata dan ungkapan baru terus ditambahkan guna memperkaya khazanah berbahasa.

Meski demikian, tidak semua dari entri baru tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ada kata atau istilah yang walaupun punya nilai eksklusivitas tinggi namun kurang memenuhi kaidah nilai rasa. Salah satunya adalah entri skor afrika.

Ya, sesuai pemutakhiran kbbi pada bulan April 2023 ini, ungkapan skor afrika menjadi istilah resmi yang masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Skor afrika sendiri merujuk kepada skor pertandingan dengan selisih angka yang terpaut jauh dan digolongkan kepada kata kiasan.

Istilah skor afrika ini awalnya muncul di media sosial sejak tahun 2010 lalu. Para pencinta bulu tangkis pertama kali mempopulerkannya. Dalam perkembangannya istlah ini juga mulai digunakan dalam cabang olah raga lainnya seperti sepak bola.

Penambahan entri skor afrika ini sendiri memberi arti penting dalam memperkaya kosa kata bahasa Indonesia. Maklum, kita sebelumnya belum punya istilah khusus dalam menggambarkan situasi perbedaan skor yang teramat jauh seperti 21-4, 21-3 dan sebagainya, sesuai yang dimaksud dari entri ini. Maka, tak tak salah kalau para pakar menjadikan entri ini sebagai bagian dari kosa kata bahasa Indonesia.

Sebagai catatan,sebuah entri baru entri skor afrika sudah memenuhi syarat-syarat untuk dipertimbangkan sebagai ungkapan baru. Yakni unik, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, eufonik, dan juga frekuensi penggunaan yang cukup tinggi.

Namun demikian, masih ada satu syarat lagi yang masih menjadi perdebatan yakni berkonotasi positif. Hal ini berkaitan dengan perbedaan pemahaman serta sejarah dari pembentukan istilah ini sendiri.

Seperti diketahui sejarah pembentukan istilah skor afrika berawal dari disparitas poin yang terlalu jauh setiap kali para pebulutangkis Afrika bertanding melawan para pemain top dunia. Mereka sulit mengimbangi permainan lawan-lawannya dan selalu kalah telak dengan perolehan poin dibawah sepuluh atau bahkan tak lebih dari lima.

Para badminton lovers pun kemudian menciptakan istilah skor afrika ini untuk mendeskripsikan situasi tersebut. Dalam hal ini pemilihan kata afrika memberi petunjuk kepada penilaian akan lemahnya kemampuan mereka.

Hal seperti ini kemudian menimbulkan persepsi negatif. Ada kesan kurang menghargai dan mengecilkan perjuangan para pemain Afrika. Dan sikap seperti ini tentu saja tidak bisa dibenarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun