Ada tiga hal yang perlu kita tekankan sebagai pertanda kita telah meminta maaf dengan sebenar-benarnya.
1. Mengakui sepenuhnya bahwa kita pernah berbuat salah dan membuang perasaan gengsi untuk meminta maaf.
Seperti disebutkan diatas bahwa kita tak luput dari kesalahan. Disadari atau tidak, banyak perkataan maupun sikap kita yang melukai perasaan orang lain. Timbul rasa sakit hati yang tak jarang berujung dendam. Maka dari itu perlu kita tanamkan kesadaran dalam diri bahwa kita pernah berbuat salah dan segera meminta maaf guna memperbaiki keadaan.
Namun terkadang meminta maaf itu menjadi sesuatu yang sulit untuk kita lakukan. Perasaan gengsi, merasa kalah atau lebih rendah menjadi penghalang bagi kita untuk meminta maaf, padahal kita menyadari bahwa kita telah berbuat salah. Alhasil, kita urung untuk meminta maaf.
Sikap seperti ini tentu saja merupakan sebuah kesalahan besar dan harus kita buang jauh-jauh. Bila tidak, keinginan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia yang kita impikan itu tinggal ilusi saja.
2. Meminta maaf dengan rasa ikhlas.
Meminta maaf itu harus dilakukan dengan rasa ikhlas. Merupakan sebuah keinginan yang muncul dari lubuk hati. Bukan hanya basa basi atau kata-kata pemanis di bibir saja.
" Minal aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin," dua kalimat singkat ini selalu kita ulang-ulang sebagai ungkapan permintaan maaf kita pada tiap momen lebaran. Namun kata-kata permintaan maaf itu jadi tak berguna ketika tak didasarkan pada rasa ikhlas. Itu sama saja artinya kita tak punya niat untuk meminta maaf.
3. Tekad kuat untuk tidak mengulangi.
Ketika permintaan maaf sudah kita utarakan dan kita diberi permaafan, maka hal yang harus kita lakukan berikutnya adalah bertekad untuk tidak mengulangi lagi kesalahan tersebut. Caranya, kita perlu membayangkan betapa setiap kesalahan itu pasti menimbulkan sakit hati dan juga dendam karena itu tak baik untuk dilakukan. Bagaimanapun juga rasa sakit hati hanya akan membawa kerugian pada semua orang.
Selain itu, kita juga bisa membayangkan seandainya kita berada pada posisi orang yang disakiti. Tentu kita tak mau bukan? Karena itu mari tekankan dalam hati untuk menjaga diri dari menyakiti orang lain.