Badai cedera yang menimpa banyak pemain menjadi salah satu penyebab situasi ini. Setidaknya ada sepuluh pemain yang menderita cedera.
N'Golo Kante, Reece James, Edouard Mendy, Raheem Sterling, Christian Pulisic, Armando Broja, Wesley Fofana dan Mason Mount adalah nama-nama pemain yabg cedera. Mereka merupakan pemain inti. Sehingga dengan absennya pemain- pemain ini membuat kekuatan tim menjadi berkurang.
Selain itu, kemunduran Chelsea kali ini juga tak lepas dari kesalahan yang dibuat Potter sendiri. Setidaknya ada tiga kesalahan fatal yang dilakukan sang pelatih yang kemudian mengacaukan permainan mereka belakangan ini.
1. Merombak total sistim permainan Chelsea.
Sebagai tim yang telah matang, kerangka tim Chelsea sudah terbentuk. Maka kedatangan pelatih baru seharusnya hanya untuk memoles sesuai konsep yang diusung sang pelatih.
Namun yang dilakukan Potter adalah merubah secara frontal gaya permainan Chelsea. Potter sepertinya ingin tampak tampil beda sesuai filosofi yang dianutnya. Pola yang mengandalkan serangan balik seperti yang diterapkan Chelsea sebelumnya dicoba dirubah oleh Potter menjadi gaya sepak bola yang agresif dan proaktif. Perubahan secara frontal ini tentu saja tak bisa langsung diterapkan. Perlu waktu untuk adaptasi dan penyesuaian dari para pemain.
2. Terlalu sering gonta ganti formasi.
Gonta ganti formasi sepertinya sudah menjadi ciri khas dari seorang Potter. Dalam beberapa situasi, kebiasaan ini bisa memberi keuntungan bagi tim. Karena lawan tak bisa menebak strategi yang bakal dijalankan. Tapi bila terlalu sering berganti formasi malah bikin para pemain bingung sendiri.
Dalam beberapa kesempatan terlihat Potter memakai formasi andalannya 4-2-3-1. Namun dalam kesempatan lain mantan pelatih Brighton ini juga sering merubah formasi menjadi 4-3-1-2, 4-2-4, 4-2-2-2 atau kembali ke pakem klasik Chelsea 3-4-3. Potter juga bahkan sering mengganti skema ketika pertandingan masih berlangsung. Hal ini tentu perlu adaptasi cepat dari para pemain dan terasa merepotkan bagi sejumlah pemain.
Apa yang dilakukan Potter ini mendapat kritikan dari para fans dan juga pengamat sepak bola. Mantan pesepakbola Inggris, Kieron Dyer, misalnya menyebutkan Chelsea menjadi bermasalah karena Potter selalu merubah formasi tim. Kritikan juga datang dari mantan pemain Inggris lainnya, Gary Lineker. Menurut Lineker kebiasaan otak atik formasi pemain ala Potrer ini adalah sebuah blunder dan terbukti gagal total.
Potter sendiri menolak dikatakan bahwa dirinya gemar bereksperimen.