Kompetisi Liga Inggris sudah berjalan hampir setengahnya, sudah memasuki pertandingan ke-17, namun nasib Chelsea masih terpuruk di papan tengah. Ada apa dengan Chelsea ?
Tercecer di posisi 10, demikian posisi Chelsea saat ini. Sebuah situasi tak biasa yang dialamai Chelsea setidaknya dalam dua dekade terakhir. Seperti diketahui, dalam dua puluh tahun terakhir ini Chelsea telah menjadi salah satu tim kuat Liga Inggris yang hampir selalu berada di posisi empat besar. Maka, sungguh janggal rasanya ketika melihat Chelsea harus terlempar ke posisi sepuluh seperti sekarang ini.
Pergantian kepemilikan dari Roman Abramovich kepada Todd Boehly yang diikuti pergantian pelatih dari Thomas Tuchel kepada Graham Potter disebut-sebut sebagai awal dari kemunduran ini. Manajemen baru beserta pelatih baru dianggap belum punya pengalaman cukup untuk mempertahankan eksistensi Chelsea sebagai tim papan atas Liga Inggris. Dan kekhawatiran itu ternyata menjadi kenyataan.
Yang paling disesalkan para fans tentu saja pemecatan Tuchel yang buru-buru di awal musim. Meski memulai musim dengan hasil kurang maksimal namun para suporter percaya Tuchel masih punya kemampuan. Reputasi Tuchel sebagai pelatih papan berpengalaman dengan kesuksesannya mempersembahkan trofi Liga Champions pada musim sebelumnya bisa menjadi referensi.
Namun manajemen ternyata punya rencana lain. Rencana yang banyak memunculkan tanda tanya di benak para fans.
Ya, penunjukan Graham Potter, pelatih yang saat itu menukangi Brighton & Hove Albion menimbulkan banyak pertanyaan sekaligus rasa pesimis. Maklum Potter belum pernah sebelumnya menangani tim-tim besar sehingga banyak yang meragukan kemampuannya.
Meski demikian, Potter pada awalnya mampu memberi harapan. Keberhasilannya membawa Chelsea lolos dari fase grup Liga Champions memberi kepercayaan kalau  Potter bisa menjawab tantangan ini.Â
Namun seiring perjalanan waktu kepercayaan publik mulai goyah. Sejumlah hasil negatif di Liga Inggris yang berdampak pada posisi Chelsea yang terjun bebas hingga di posisi sepuluh seperti sekarang ini menjadi alasan publik untuk mulai tidak percaya. Maka tuntuan mundur pun mulai bergema.
Ya, dalam delapan laga terakhir Chelsea hanya mampu meraup enam poin dari dua puluh empat poin maksimal. Rinciannya , anak-anak asuh Potter ini mendaparkan hasil sekali menang, tiga kali draw dan empat kali kalah. Terakhir mereka baru saja takluk 0-1 dari Manchester City pada Kamis kemarin.
Catatan empat kekalahan ini menjadi alarm bahaya bagi tim asal London ini tentunya. Ada apa dengan Chelsea ? Kenapa permainan mereka tiba-tiba merosot ?