Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jepang Tampil Antiklimaks dan Gagal Naik Kelas

6 Desember 2022   09:25 Diperbarui: 6 Desember 2022   09:27 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberuntungan itu datang sekali-sekali bukan berkali-kali. Jepang tampil antiklimaks dan gagal naik kelas.

Naik kelas, ya naik kelas. Keseblasan Jepang ingin naik kelas dalam keikutsertaan mereka pada Piala Dunia 2022 ini. Mereka tak mau berstatus hanya sebagai penggembira. Hasil positif selama kualifikasi dan kesuksesan sejumlah bintang mereka di kompetisi Eropa memberi mereka keyakinan.

Harapan sempat muncul. Mengawali perjalanan mereka di Piala Dunia kali ini, wakil dari Asia ini sukses menaklukan dua favorit juara, Jerman dan Spanyol di babak penyisihan dan tampil sebagai juara grup. Hasil ini mengagetkan banyak orang dan Jepang pun digadang-gadang akan terus membuat kejutan.

Selain itu Jepang sendiri juga ingin menorehkan sejarah baru dengan menembus babak perempat final Piala Dunia untuk pertama kalinya. Ya, dalam tiga kali kesempatan sebelumnya, Jepang selalu gagal. Turki, Paraguay dan Belgia telah menghadang laju mereka

Laga melawan Kroasia selanjutnya  pada babak 16 besar di Al Janoub Stadium hari Senin, 5 Desember 2022 menjadi ujian guna membuktikan kualitas mereka. Bila lulus, itu artinya Jepang sudah pantas untuk naik kelas dan bisa disejajarkan dengan sejumlah kekuatan sepak bola dunia lainnya.

Tapi seperti yang dikatakan orang bijak bahwa keberuntungan itu hanya datang sekali-sekali, bukan berkali-kali. Dan ternyata keberuntungan justru tak memihak Jepang dalam laga krusial ini.

Jepang yang dituntut untuk menang guna memastikan tempat di fase berikutnya malah tampil antiklimaks. Tim berjuluk Samurai Biru ini kalah lewat adu pinalti 1-3 (1-1).

Sempat unggul lewat gol Daizen Maeda pada dua menit menjelang berakhirnya babak pertama. Jepang harus kebobolan lewat gol sundulan cantik Ivan Perisic di sepuluh menit pertama babak kedua. Selanjutnya kedua tim gagal mencetak gol hingga berakhirnya babak tambahan 30 menit.

Serangan yang kurang efektif dan buruknya penyelesaian akhir menjadi penyebab kedua tim gagal menambah gol. Namun secara permainan, Kroasia yang mengandalkan Luka Modric, Ivan Perisic dan juga Marko Kovacic bermain lebih unggul. Umpan-umpan yang mereka mainkan lebih terukur dan beberapa kali membahayakan gawang Jepang yang dijaga Shuichi Gonda.

Sementara Jepang lebih banyak mengandalkan serangan balik. Meski sesekali menyerang namun mereka mampu memberi kejutan bagi kiper Kroasia.

Pertandingan pun akhirnya harus diakhiri dengan adu pinalti. Pada babak yang menguji kekuatan mental pemain ini, tiga penendang Jepang gagal melaksanakan tugasnya. Hanya tendangan Takuma Asano yang berhasil masuk. Sementara tendangan Maya Yoshida, Kaoru Mitoma dan Takumi Minamino berhasil ditepis kiper Kroasia, Dominik Libarovic.

Sedangkan tiga penendang Kroasia, yakni Nikola Vlasic, Marcelo Brozovic, Mario Pasalic sukses dengan eksekusinya, Hanya tendangan  Marko Livaja yang membentur tiang.

Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu mengatakan bahwa timnya bermain kurang maksimal dan perlu banyak perbaikan untuk mencapai kelas dunia.

Moriyasu juga menyoroti kegagalan para pemainya dalam melakukan tendangan pinalti. Menurut pelatih berusia 54 tahun ini, kegagalan mereka tak hanya karena faktor ketidakberuntungan, tapi juga karena kurangnya latihan yang mereka lakukan.

Moriyasu juga mengakui bahwa kiper Kroasia tampil luar biasa, khususnya di babak adu pinalti.

" Kiper Kroasia hari ini luar biasa. Para pemain Jepang juga harus lebih baik dalam adu penalti. Hal ini perlu kami tingkatkan di masa depan," seperti ditulis media Inggris, The Guardian.

Meski kecewa, Moriyasu tak terlalu menyesali kekalahan ini. Menurutnya kegagalan ini akan menjadi bahan evaluasi dan dirinya yakin Jepang bisa menembus level dunia di masa mendatang.

Meski belum berhasil, tapi Jepang pulang dengan kepala tegak. Mereka hanya kurang satu langkah saja menuju level yang lebih tinggi. Meski demikian, keberanian dan semangat pantang menyerah yang mereka tunjukkan patut untuk dibanggakan.

(EL)

Yogyakarta,06122022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun