Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sergio Busquets, Nostalgia Kejayaan dan Harapan Spanyol di Piala Dunia 2022

23 November 2022   19:53 Diperbarui: 23 November 2022   20:02 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Publik sepak bola Spanyol pasti takkan lupa dengan kenangan pada lebih dari satu dekade silam. Ya, pada hari itu, 12 Juli 2010, mereka baru saja mencatatkan sejarah sebagai juara dunia untuk pertama kalinya.

Di final yang berlangsung di stadion Soccer City, Johanesburg itu, Spanyol menang tipis 1-0 atas Belanda. Tendangan voli kaki kanan Anders Iniesta yang bersarang di sisi kanan gawang Belanda pada menit 116 memastikan kemenangan mereka.

Dua belas tahun berlalu, jejak nostalgia kejayaan itu masih terngiang, namun pilar-pilar yang menjadi tonggak dari kejayaan itu hampir tak terlihat lagi. Satu persatu pelakunya mulai meninggalkan gelanggang. Dan kini hanya tersisa satu nama saja, yaitu, Sergio Busquets.

Sergio Busquets. Ya, pemain yang masih setia dengan klub Barcelona ini menjadi salah satu kepingan penting dari kejayaan Spanyol dua belas tahun silam tersebut. Busquets merupakan bagian dari generasi emas Spanyol dekade awal tahun 2000-an yang sukses memenangkan gelar prestisius Piala Dunia dan Piala Eropa. Bersama Xavi Hernandez, Anders Iniesta, dan Xabi Alonso mereka membentuk kuartet lini tengah yang memberi nyawa permainan tim.

Busquets menempati posisi gelandang bertahan. Keberadaannya jarang mendapat sorotan. Maklum dirinya jarang bermanuver ataupun melakukan aksi-aksi spektakuler. Tapi dibalik itu, Busquets sebenarnya menjalankan peran yang tak tergantikan bagi tim.

Statistik mencatat bahwa sejak debutnya pada 1 April 2009 lalu melawan Turki di kualifikasi Piala Dunia 2010, Busquets selalu menjadi andalan pelatih dalam setiap laga yang dimainkan La Furia Roja, khususnya pada laga-laga penting. Termasuk pada partai final Piala Dunia 2010 yang dimenangkan Spanyol itu. 

Ya, sebagai gelandang bertahan, Busquets bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan tim, membangun pondasi serangan, mengalirkan bola ke depan memotong aliran umpan lawan serta menciptakan ruang bagi pemain lain. 

Tugas yang tak mudah tentunya. Perlu pemain dengan skill mumpuni untuk bisa menjalankannya. Dan Busquets membuktikan dirinya mampu menjalani itu semua.

Ya, dengan kemampuannya dalam menempatkan posisi, mencari ruang maupun menciptakan ruang serta akurasi umpan yang bagus menjadikan peran Busquets di lapangan tengah amat vital. Dan kehadirannya di lapangan mampu memberi rasa tenang bagi rekan-rekannya.

" Dia akan memperbaiki segala sesuatunya yang ada di sekitarnya. Dia menjadikan saya lebih baik. Dan dia selalu memastikan saya menerima bola diatas garis ( tengah ) lapangan," demikian komentar Xavi Hernandez mengisahkan pengalamannya bersama mantan rekannya di timnas tersebut, seperti ditulis media Inggris, The Sun.

Tahun ini, meski usianya yang sudah bukan lagi di usia emas, yakni 34 tahun, timnas Spanyol masih mengharapkan kontribusi dari seorang Busquets. Kemampuan dan pengalamannya masih dibutuhkan. Karena itu pelatih Luis Enrique membawa serta mantan anak asuhnya di Barcelona ini ke Piala Dunia 2022 ini.

" Saya tidak melihat ada gelandang yang lebih baik di dunia selain dia," ujar Enrique tentang alasan kenapa Busquets kembali dibawa ke Piala Dunia yang keempat baginya ini.

Busquets nantinya akan bertindak sebagai kapten. Selain memimpin perjuangan tim, Busquets juga diharapkan bisa berbagi pengalaman dan membimbing para pemain muda seperti Ansu Fati, Pedri dan Gavi agar terus berkembang dan bisa mengikuti jejaknya.

" Dia adalah contoh untuk segala hal. Saya yakin para pemain muda akan belajar banyak dari para pemain veteran," komentar Jordi Alba, kompatriot Busquets di timnas dalam sebuah wawancara bersama media SPORT.

Malam ini Busquets bakal memulai tugasnya mengawal La Roja dalam perjalanan mengarungi Piala Dunia 2022. Tugas yang tak mudah, tapi juga tak terlalu sulit.

Ya, tugas pertama ini mungkin saja tak terlalu sulit bagi Busquets dan rekan. Mereka sudah ditunggu Kosta Rika yang menurut catatan statistik berada di bawqh La Roja. Dalam tiga kali pertemuan sebelumnya, Spanyol dua kali menang dan sekali seri.

Namun Busquets dan rekan tetap perlu waspada. Sejarah menuliskan bahwa laga perdana selalu tak mudah bagi Spanyol dalam tiga edisi terakhir. Mereka kalah dua kali dan sekali imbang.

Namun sang entrenador, Luis Enrique, memberi keyakinan bahwa tim sudah siap tempur.

" Kami sudah menjalani  latihan dengan spektakuler. Dan kami yakin mampu bersaing dalam pertandingan nanti," ujar Enrique dalam konferensi pers sebelum pertandingan.

Dua belas tahun lalu, Sergio Busquets telah mengawali karir sepak bolanya dengan catatan manis menjadi juara dunia. Tahun ini dimana dirinya tengah bersiap mengakhiri karirnya, tentu saja dirinya ingin mengulangi pencapaian serupa sekaligus memenuhi harapan seluruh pencinta timnas Spanyol semuanya.

(EL)

Yogyakarta,23112022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun