Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bunga Tabungan Nol Persen, Apa yang Kita Harapkan dari Bank?

17 September 2022   20:47 Diperbarui: 18 September 2022   11:15 20669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menabung di bank. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Apa yang menjadi alasan Anda membuka rekening dan menyimpan uang Anda di sebuah bank ? Apakah karena tawaran bunganya yang menggiurkan ?

Jawaban ini tidak relevan lagi untuk kondisi saat ini. Soalnya sejumlah bank memberi bunga sangat rendah atau bahkan tidak memberikan bunga lagi untuk tabungan dalam jumlah tertentu.

Ya, sejumlah bank, baik bank plat merah maupun bank swasta mulai menetapkan bunga dibawah satu persen sampai nol persen untuk tabungan dengan saldo kecil.

Sebagai contoh, seperti ditulis kompas.com, bank BCA memberlakukan suku bunga 0% untuk tabungan kurang dari 10 juta. Dan memberi bunga 0,05 % untuk tabungan diatas 1 milyar.

Bank-bank lain juga tak beda jauh perlakuannya. Bank Mandiri misalnya. Untuk nasabah dengan tabungan dibawah satu juta taklan mendapat bunga. Sementara yang tabungannya diatas 1 milyar alan mendapat 1 persen perbulannya.

Disisi lain, nasabah tetap dikenakan sejumlah pajak dan biaya yang jumlahnya bervariasi untuk berbagai transaksi perbankan. Hal ini tentu terasa tidak menguntungkan dari segi nasabah. Lama-lama mungkin nasabah berpikir untuk tidak menaruh uangnya di bank lagi.

Tapi sepertinya mustahil bila masyarakat benar-benar berpaling dari bank. Karena sejatinya dalam kehidupan masa sekarang ini masyarakat tak bisa lepas dari bank.

Bank tak hanya digunakan sebagai tempat menyimpan uang. Tapi juga tempat melakukan berbagai transaksi.

Mengirim uang, pembayaran berbagai tagihan, isi ulang saldo uang elektronik, membeli sesuatu secara online, dan menerima pembayaran serta banyak aktivitas lainnya dilakukan lewat bank.

Artinya masyarakat takkan benar-benar lepas dari bank. Tapi yang mungkin terjadi adalah masyarakat akan bersikap selektif dengan hanya memilih satu bank saja sebagai tempat mereka bertransaksi.

Masyarakat cenderung akan memilih bank yang memberi layanan sesuai ekspektasi mereka. Karena itu penting bagi bank untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanannya agar nasabah loyal dan tidak berpaling pada mereka.

Kira-kira apa saja hal apa saja yang menarik perhatian dan membuat masyarakat menjatuhkan pilihan pada sebuah bank ?

1. Jaminan Keamanan.

Selain mengharapkan bagi hasil berupa bunga, alasan lain menyimpan uang di bank adalah alasan keamanan.

Bila uang masih di tangan atai disimpan di rumah kemungkinan uang terpakai begitu saja, hilang atau dimakan rayap seperti berita yang baru saja viral. Hal ini tentu merupakan sebuah kerugian. Maka menitipkannya di bank menjadi pilihan yang paling baik.

Tapi faktanya, meletakkan uang di bank tak sepenuhnya aman. Sering kita dengar berita rekening seseorang dibobol dan saldonya di kuras habis. Dan salah satu penyebabnya adalah karena lemahnya sistim keamanan yang digunakan tersebut.

Memang, dikarenakan kejadiannys ini akibat kesalahan bank, maka dalam beberapa kasus uang nasabah bisa kembali utuh. Namun tetap saja bikin nasabah khawatir dan membuat repot.

Karena itu, jaminan keamanan yang maksimal menjadi sesuatu yang harus didapatkan nasabah, agar mereka merasa tenang dan mempercayakan pengelolaan uangnya pada sebuah bank. 

2. Jaminan Privasi.

Ketika membuka rekening biasanya calon nasabah diwajibkan menyerahkan data-data pribadi merek pada bank.

Dan karena sifatnya data pribadi maka bank harus merahasiakannya dan tak boleh digunakan untuk hal-hal yang tak diinginkan nasabah. Kecuali dalam situasi darurat misalnya nasabah tersandung masalah hukum dan penyidik perlu mengetahui data-datanya. Itu lain cerita.

Jaminan privasi juga termasuk dengan tidak membagikan data-data nasabah secara sembarangan kepada pihak ketiga meskipun tujuannya untuk kepentingan promosi.

3. Biaya administrasi yang ringan.

Ketika suku bunga sudah nol persen berarti sudah tak ada lagi kewajiban bank memberikan bunga kepada nasabah. Artinya ada satu komponen pengeluaran bank sudah berkurang. Tapi apakah hal ini akan berimbas pada berkurangnya biaya wajib yang dibebankan pada nasabah tiap bulannya ?

Seharusnya iya. Ya, sebagai imbal balik dari kesediaan dan kesetiaan nasabah pada bank yang digunakan.

Pemberlakuan biaya administrasi yang tak terlalu besar bukanlah sesuatu yang mustahil. Nyatanya, seingat penulis, beberapa bank dari kelompok bank syariah dan bank swasta pernah memberlakukan gratis biaya bulanan. Dan nasabah berhak menikmati fasilitas ini.

Berita suku bunga nol persen sebenarnya bukanlah sesuatu yang mengagetkan bagi sebagian nasabah. Karena selama ini bunga tabungan juga tak terlalu besar.

Yang diinginkan nasabah hanyalah layanan prima dan cepat. Termasuk jaminan keamanan dan kemudahan bertansaksi.

(EL)

Yogyakarta,17092022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun