Dalam pesan-pesannya, inspektur upacara menyampaikan pesan yang juga menjadi tema peringatan HUT kemerdekaan tahun ini yaitu "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat."
Inspektur upacara mengajak para pedagang untuk meneladani sikap para pejuang yang tak gampang menyerah dalam menghadapi situasi terkini. Para pedagang hendaknya punya mental baja agar bisa cepat bangkit dari resesi ekonomi dan pandemi Covid yang melanda belakangan ini.
Para pedagang juga diharapkan bisa saling membantu agar pemulihan bisa lebih cepat, banyak bersyukur dan selalu mendekatkan diri pada Tuhan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Ada dua buah tumpeng disiapkan. Berwarna kuning dan putih dan ditata rapi diatas tampah. Â Lengkap dengan aneka sayuran dan lauknya.
 Bapak kepala UPT kemudian didaulat melakukan potong tumpeng dan secara simbolis diserahkan kepada perwakilan pedagang.Â
Tak lupa Pak Kepala UPT menjelaskan sedikit makna dari tumpeng itu sendiri. Menurut beliau, tumpeng itu sengaja dibuat runcing menghadap keatas sebagai perwujudan doa dan harapan kita kepada Sang Pencipta agar selalu diberi kemudahan.
Selain itu beliau juga menambahkan bahwa potong tumpeng itu sebaiknya dimulai dari bawah, untuk mengingatkan bahwa dalam hidup kita harus sering melihat ke bawah dan senantiasa memperhatikan orang-orang kecil.
Acara kemudian diakhiri dengan makan bersama. Panitia telah menyiapkan makanan berupa nasi lengkap dengan sayuran dan lauk pauk yang diwadahi dengan takir, yakni wadah terbuat dari daun yang disemat dengan lidi pada kedua sisinya.
Tak hanya para pedagang, para pengunjung pasar seperti juga diajak makan bersama. Sebuah kehormatan tentunya bagi para pengunjung.
Selamat kepada para pedagang pasar Gamping yang telah berhasil dengan acaranya ini. Sebuah pengalaman tak terlupakan menyaksikan antusiasme mereka menyukseskan peringatan hari kemerdekaan ini.