Ada nuansa yang berbeda kali ini. Nuansa yang membawa suasana meriah dan memberi semangat. Nuansa yang menggambarkan antusiame para pelaku pasar menyambut hari kemerdekaan yang ke-77 pada hari Rabu ini.
Ya, sebagai perwujudan rasa cinta kepada tanah air  dan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan, maka tahun 2022 ini para pedagang pasar Gamping, Yogyakarta mengadakan serangkaian acara. Rangkaian acara tersebut telah dimulai sejak sebulan terakhir dengan mengadakan berbagai lomba khas 17-an.
Ada lomba membawa belut, memindahkan karet dengan sedotan, merangkai kata, menghias area di sekitar lapak masing-masing dan banyak lomba lainnya. Dan hari ini, 17 Agustus 2022 merupakan puncak dari acara tersebut.Â
Pagi ini penulis melihat warna merah dan putih menjadi pemandangan yang dominan di setiap sudut pasar yang cukup luas ini. Bendera- dan hiasan dengan beraneka ukuran dan bentuknya terpasang di mana-mana. Sangat indah dan menarik. Tak lupa spanduk ucapan selamat merayakan HUT ke-77 kemerdekaan RI juga dipasang di beberapa titik.
Tak ketinggaan para pedagangnya. Para pedagang yang mayoritas kaum ibu tersebut kompak mengenakan pakaian bernuansa merah dan putih. Kerudung merah dan baju putih. Atau ada juga beberapa yang memakai sebaliknya, kerudung putih dan baju merah.
Suasana terasa meriah dan semarak. Apalagi dengan ditemani lagu-lagu perjuangan yang dinyanyikan band Coklat yang disetel sejak pagi. Membuat para pedagang itu tampak penuh gairah.
Tak terasa hari pun semakin siang. Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Para pedagang mulai menutup kiosnya. Namun mereka tak langsung pulang. Ada apa dengan mereka ? Kenapa mereka masih bertahan di pasar ?
Ternyata para pedagang tersebut sedang bersiap mengikuti upacara peringatan detik-detik yang dimulai tepat jam 10 pagi. Dengan dikomando beberapa pengurus paguyuban, mereka berbaris rapi di sebidang jalan yang membentang di tengah pasar.
Tak peduli panasnya sengatan mentari yang mulai terasa. Mereka tampak semangat mengikuti upacara yang dipimpin kepala UPT pasar Gamping.
Upacaranya sendiri berlangsung sederhana. Diawali dengan berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya yang dipimpin dirigen, mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlawan dan mendengarkan pesan-pesan kemerdekaan dari inspektur upacara.