Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Evaluasi Kegagalan Eksperimen Xavi Hernandez di Laga Perdana Barcelona

14 Agustus 2022   21:15 Diperbarui: 14 Agustus 2022   21:17 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Barcelona Xavi Hernandez. Foto: Lluis Gene/AFP/bolasport.com

Reformasi Barcelona telah dimulai. Presiden Joan Laporta telah mengawalinya. Sementara pelatih Xavi Hernandez belum. Barcelona masih butuh perbaikan disana sini.

Presiden Barcelona Joan Laporta akhirnya mengabulkan permintaan pelatih dan fans. Empat pemain baru telah didatangkan untuk perbaikan skuad.

 Ada Robert Lewandowski dan Rapinha di barisan depan, Franck Kessie di tengah serta Andres Christensen di sektor pertahanan. Maka selanjutnya tugas pelatih lah untuk memaksimalkan peran para pemain ini.

Meski semua rekrutan baru Barcelona ini berlabel pemain bintang, ternyata tak mudah bagi sang pelatih Xavi Hernandez untuk memadukan mereka dengan skuad yang sudah ada. Terbukti Xavi gagal dalam eksperimen pertamanya musim ini.

Pada laga perdana La Liga 2022/2023 menghadapi Rayo Vallecano pada Sabtu, 13 Agustus 2022 di kandang sendiri stadion Camp Nou, Barcelona hanya bermain imbang tanpa gol.

Hasil ini sebenarnya lebih baik dari pencapaian musim lalu. Musim lalu, Barcelona dua kali kalah dengan skor 0-1 melawan tim asal Madrid ini. Namun demikian, dengan komposisi skuad mewahnya saat ini, pasukan Xavi seharusnya bisa meraup hasil maksimal tiga angka.

Ada beberapa kegagalan dari eksperimen Xavi kali ini yang perlu dievaluasi. Khususnya dalam pemilihan starting XI dan penempatan posisi pemain. Beberapa pemain dinilai tidak ditempatkan pada posisi yang ideal.

Kesalahan yang paling kentara terlihat dari pemilihan Ronald Araujo sebagai bek kanan. Keputusan ini sangat tidak tepat. Terbukti Araujo tidak dapat berbuat banyak di posisi barunya itu dan hampir saja melakukan kesalahan fatal.

Sejatinya Araujo adalah seorang bek tengah. Araujo merupakan pelapis Gerard Pique dan selama ini sukses menjalankan perannya bersama Eric Garcia ataupun Pique. Maka menugaskan Araujo ke sisi kanan justru membuat lubang di posisi tersebut.

Sektor bek kanan merupakan salah satu titik lemah Barcelona belakangan ini. Sergino Dest dan Sergi Roberto yang biasanya menempati pos tersebut performanya biasa-biasa saja. Namun aksi coba-coba menempatkan bek tengah seperti Araujo tentu lebih beresiko. 

Pada laga melawan Vallecano tadi malam Barcelona hampir saja kebobolan di babak pertama karena lemahnya koordinasi di area ini. Pemain gelandang Vallecano Alvaro Garcia berhasil melewati Araujo dan melepaskan tembakan jarak dekat kaki kanan di babak pertama. Beruntung tembakannya berhasil diblok kiper Ter Stegen.

Eksperimem berikutnya yang perlu dievaluasi adalah keputusan menurunkan Pedri dan Gavi secara bersamaan sebagai starter. Keputusan ini juga dinilai tidak tepat. Meski tipe permainan kedua pemain tidak sama, dimana Pedri lebih kalem sedangkan Gavi grusa grusu, namun kedua pemain lebih sering beroperasi maju ke depan.

 Situasi ini mengakibatkan ada ruang kosong di tengah yang membuat jarak dengan Sergio Busquets yang bertugas membangun serangan dari depan garis pertahanan. Akibatnya distribusi bola kurang lancar karena jarak yang terlalu jauh.

Ya, Xavi seharusnya memilih salah satu saja diantara Pedri atau Gavi saja sebagai starter. Tapi, memilih Pedri dinilai lebih tepat. Dengan kelebihannya sebagai pembuka ruang dan umpannya yang akurat, potensi Pedri akan sangat memudahkan para striker mencetak gol dan memberi keunggulan bagi tim.

Sebaliknya Gavi lebih tepat dimainkan sebagai super sub seperti yang telah dilakoninya selama ini. Tipe grusa grusu yang menjadi ciri khasnya sangat cocok dimaksimalkan untuk perusak konsentrasi lawan dan mencegah serangan lawan sejak awal.

Berikutnya Xavi harus menempatkan satu gelandang penjemput bola untuk mendukung pergerakan pemain di lini kedua. Di posisi ini ada pilihan nama Frenkie de Jong atau rekrutan baru Franck Kessie. Kedua pemain punya operan bagus dan kreativitas tinggi.

Yang juga tak kalah penting, Xavi juga perlu menganalisa taktik bermainnya lagi  untuk beradaptasi dengan peran Robert Lewandowski. Mantan striker Bayern Munchen ini dikenal sebagai finisher, pembuat gol dalam area kotak pinalti, karena itu perlu suplai bola-bola langsung dari lini kedua. 

Disini pelatih Xavi perlu tipe pemain kreatif yang bisa membuka ruang dan punya pergerakan cepat. Tersedia banyak pilihan disini. Selain Pedri ,nama De Jong, Kessie dan juga Ferran Torres juga bisa menjadi alternatif.

Terakhir, Xavi juga harus mengkaji lagi peran gelandang bertahan Sergio Busquets. Terlepas dari kartu merah yang didapatnya di akhir babak kedua tadi malam, penampilan Busquets sering menjadi bahan kritikan.

Sejak musim lalu kritik terhadap Busquets sudah sering dilontarkan para pendukung Barca. Meski posisinya amat vital sebagai pembagi bola dan menahan laju serangan lawan, namun pergerakannya cenderung lambat. Seringkali pemain yang memegang ban kapten ini kewalahan kala menghadapi serangan balik. Meski demikian, belum ada tanda-tanda untuk mengevaluasi peran Busquets.

Kondisi seperti ini tentu tak boleh dibiarkan terus menerus. Bagaimanapun juga Barcelona perlu seorang suksesor bagi Busquets mengingat usianya yang sudah melewati usia emas.

Absennya Busquets di pertandingan mendatang sebagai hukuman atas kartu merah yang diterimanya hendaknya bisa dimanfaatkan untuk menguji pemain-pemain yang cocok mengisi posisinya. Dalam hal ini Xavi bisa menjajal beberapa nama seperti De Jong, Kessie ataupun Miralem Pjanic.

Apapun alasannya  Xavi Hernandez dituntut untuk mengembalikan kejayaan Barcelona musim ini. Para pendukung sudah tak sabar dan ingin melihat tim kesayangannya kembali berjaya. Oleh sebab itu evaluasi terhadap hasil seri ini menjadi harga mati yang tak bisa ditawar lagi.

(EL)

Yogyakarta,14082022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun