Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan Idul Adha dan Penegakan HAM

10 Juli 2022   20:37 Diperbarui: 10 Juli 2022   20:46 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyemblihan hewan pada perayaan Idul Adha. Foto: Bisma Septalisma/cnnindonesia.com

Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar frase Idul Adha ? Hari raya, penyemblihan hewan, atau makan enak ? Tidak salah lagi. Idul Adha memang terkait dengan ketiga tersebut.

Tapi Idul Adha tak hanya sebatas hal-hal yang disebutkan diatas. Idul Adha lebih daripada itu. Karena sejatinya, Idul Adha juga membawa pesan penegakan hak azasi manusia atau HAM.

Idul Adha merupakan satu dari dua hari raya umat Islam selain Idul Fitri. Selama perayaan Idul Adha dari tanggal 9 hingga 13 Zulhijjah, sebagian umat Islam  mengurbankan hewan seperti sapi, kerbau, kambing, domba atau unta. Nantinya, daging dari hewan-hewan kurban ini akan dibagi-bagikan untuk saudara-saudara umat Islam lainnya.

Penyemblihan hewan kurban merupakan bagian dari syariat. Syariat ini telah berumur lama sekali, sejak masa nabi Ibrahim. Dan setiap muslim yang " sudah mampu ", dianjurkan untuk melaksanakannya.

Kenapa ibadah kurban ini sangat dianjurkan ? Apa pesan penting yang disampaikan ALLAH lewat ritual penyemblihan hewan kurban ini ?

Salah satunya adalah bahwa kita wajib menghormati hak hidup setiap orang. Salah satu komponen dari hak asasi manusia.

Sebagaimana kita ketahui, sejarah kurban bermula dari mimpi nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyemblih putra kesayangannya, nabi Ismail. Perintah ini terbilang tidak masuk akal, sangat absurd dan mustahil untuk dilakukan. Bagaimana mungkin seorang ayah akan sanggup untuk menyemblih darah dagingnya sendiri.

Namun karena yakin bahwa ini semua adalah perintah ALLAH, maka nabi Ibrahim tanpa keraguan sedikitpun bersedia melaksanakannya. Begitu juga dengan nabi Ismail, bersedia dikurbankan demi memenuhi perintah ALLAH.

Dan seperti yang kita ketahui bahwa pada akhirnya makhluk yang disemblih nabi Ibrahim bukanlah Ismail putranya, tapi seekor kibas yang dikirimkan ALLAH sebagai pengganti. Dan peristiwa ini selanjutnya menjadi dasar dari pelaksanaan ibadah kurban setiap bulan Zulhijjah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun