Pada tahap selanjutnya yang juga perlu ditekankan adalah keberanian menolak segala bentuk perlakuan diskriminasi. Setiap orang harus ditempatkan sejajar dan punya kedudukan sama. Dalam hal ini perlu kepedulian terhadap kelompok minoritas agar bisa mengakomodir keberadaan mereka.
Berikutnya lagi, sikap yang juga harus dihindari adalah pengerdilan dan pelabelan tidak penting kepada kelompok tertentu. Setiap kelompok harus diberi ruang dan diberikan penghargaan setinggi-tingginya ketika menampilkan identitasnya.
Dalam prakteknya, Buya Syafii memberi teladan dengan menjadi sahabat untuk banyak orang dari berbagai kalangan dari golongan mana saja tanpa membeda-bedakan status mereka.
Dalam berbagai kesempatan, Buya selalu menghimbau untuk mempererat persaudaraan dan menghindari timbulnya konflik. Jangan mudah menghakimi apalagi sampai menyakiti.
" Bersaudara dalam perbedaan ," demikian prinsip hidup Buya. Prinsip yang juga ikut dikembangkan Maaruf Institute.
Jum'at, 27 Mei 2022 kemarin, Buya Syafii Marif, sang pelopor dan pejuang pluralisme tersebut telah pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Namun apa yang telah diperjuangkannya itu akan tetap abadi.
Semangat pluralisme merupakan warisan berharga dari seorang Buya Syafki Maarif. Dan sebagai generasi penerus yang mengidolakan beliau semangat ini perlu kita jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya.
(EL)
Yogyakarta,28052022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H