Satu catatan penting dari kepelatihan Mourinho kali ini adalah bagaimana dirinya berhasil memaksimalkan peran kedua gelandangnya, Jordan Veretout dan Lorenzo Pellegrini. Selain sebagai penyuplai bola kedua pemain ini juga duposisikan sebagai second striker.
Disamping itu pelatih baru Roma ini juga mencoba menjadikan Tammy Abraham tak hanya sebagai pencetak gol, tapi juga pemberi assist. Sehingga banyak opsi di lini depan.
Sayang, Roma gagal bersaing di ranah domestik. Mourinho hanya mampu mengantarkan klub asal ibu kota Italia ini mencapai posisi enam liga dan berhak bermain di Europa League musim depan. Sementara di ajang Coppa Italia, mereka disingkirkan Inter di perempat final.
Gagal di level domestik, Mourinho justru bersinar di tingkat Eropa. Ya, mantan pelatih Real Madrid ini baru saja mengantarkan AS Roma sebagai klub pertama yang menjuarai UEFA Conference League, kompetisi kasta ketiga Eropa.Â
Dalam final pada Rabu,25 Mei 2022 waktu setempat bertempat di stadion Arena Kombetare di kota Tirana,Albania, Roma menang tipis 1-0 atas wakil Belanda, Feyenoord.
Adalah Nicolo Zaniolo yang menjadi bintang kemenangan Giallorosso, julukan Roma. Menerima umpan jauh Gianluca Mancini, Zaniolo sukses menaklukan kiper Justin Bijlow lewat sontekan kaki kirinya dari dalam kotak pinalti pada menit 32. Sebelumnya, sebuah umpan dari Lorenzo Pellegrini gagal dijangkau pemain sayap kanan ini.
Selain peran Zaniolo, kesuksesan Roma kali ini juga tak lepas dari aksi gemilang sang kiper, Rui Patricio. Kiper asal Portugal itu tercatat membuat dua penyelamatan penting di babak kedua. Yakni ketika menghalau bola rebound Guus Till dan sebuah upaya menepis sepakan dari depan kotak pinalti Tyrell Malacia babak dua.
AS Roma mencetak sejarah baru, Mourinho tak kuasa menahan haru.Â
"Tim ini begitu fantastis. Ini yang membuatku merasa emosional,"Â ucap Mourinho dengan mata berkaca-kaca.
Ya, penantian panjang para Romanisti akan trofi selama empat belas tahun terbayar sudah. Terakhir kali Roma memenangkan Coppa Italia musim tahun 2008 lalu. Selain itu, trofi ini menjadi trofi pertama mereka di tingkat kontinental setelah menjuarai Fairs Cup tahun 1961.
"Ini tak hanya sebuah proyek. Ini sebuah sejarah. Kami berhasil menorehkannya," ujar Mourinho seperti ditulis Football Italia.