Masyarakat diharapkan tidak bingung lagi dalam menentukan sikap. Mereka bisa beraktifitas lagi seperti semula dan memilih apa yang terbaik bagi mereka.
Dan dengan jargon "Ayo Bangkit Bersama" akan tumbuh semangat baru bagi masyarakat agar optimis menatap masa depan yang lebih cerah.
3. Mengajak masyarakat belajar lebih banyak lagi.
Pandemi telah mengubah segalanya, baik pola hidup maupun pola pikir masyarakat. Banyak kebiasaan baru terbentu yang mana tak terpikirkan sebelumnya. penerapan pola hidup sehat sesuai protokol kesehatan misalnya.
Kebiasaan mencuci tangan dan memakai masker misalnya. Kini sudah menjadi bagian dari keseharian. Demikian juga dengan cara masyarakat berinteraksi yang makin akrab dengan dunia digital.Â
Masyarakat kini sudah familiar dengan berbagai akrifitas di dunia maya. Baik iti belajar, bekerja, mengadakan rapat, seminar, kajian agama sampai urusan perdagangan. Semua kini serba online.
Kini, meski aturan pemerintah tentang pandemi sudah semakin longgar bukan berarti kita kembali kehidupan sebelum pandemi bukan?
Meski demikian, walau kita sudah familiar dengan kebiasaan-kebiasaan baru selama pandemi, cara hidup lama sebelum pandemi tidak seratus persen kita tinggalkan bukan? Masih ada beberapa diantaranya yang perlu kita lakukan lagi.
Disinilah kita dituntut untuk belajar memadukan kebiasaan-kebiasaan lama itu dengan pola hidup baru yang terbentuk belakangan ini. Kita dituntut bisa menyeimbangkan keduanya.
Sebagai contoh ketika kita menghidupkan lagi kebiasaan berkumpul. Seperti ketika mengadakan pesta, melakukan rapat atau acara keagamaan. Dalam hal ini bisa saja format acaranya sedikit berubah. Bila sebelumnya rangkaian acaranya cukup panjang maka kini lebih dipersingkat misalnya. Dan banyak contoh lainnya.
Selain itu, pelonggaran aturan ini mengajak kita untuk belajar lebih banyak agar tidak gampang terjatuh lagi seperti ketika menghadapi pandemi dua tahun silam. Kita diharuskan belajar bagaimana bertahan yang baik dalam menghadapi berbagai kemungkinan terburuk di masa mendatang.