" Sungguh membanggakan menjadi kapten klub ini. Hari terbesar dalam karir kami. Kami melakukannya bersama penggemar hebat tim kami " Â (Sebastian Rode, kapten Eintarcht Frankfurt )
Usaha takkan mengkhianati hasil demikian kata orang bijak. Usaha yang maksimal akan memberi hasil yang maksimal pula. Dan totalitas adalah sebuah keniscayaan.
Eintracht Frankfurt sudah membuktikannya. Sebuah trofi juara Europa League 2022 adalah pembuktiannya. Dan raihan ini hasil semangat juang tanpa henti klub asal Jerman ini.
Petualangan Frankfurt menuju tangga juara cukup fenomenal. Tiga belas pertandingan mereka lalui tanpa kekalahan. Delapan partai berhasil dimenangkan dan lima kali dengan hasil seri.
Perjalanan Frankfurt di fase grup cukup meyakinkan. Bergabung bersama Antwerp, Fenerbache,dan Olympiakos anak-anak asuhan pelatih Oliver Glasner ini mencatat tiga kemenangan dan tiga hasil seri. Frankfurt tampil sebagai juara grup dengan 12 poin.
Memasuki babak sistim gugur Frankfurt terus tampil konsisten. Dua klub Spanyol langsung menjadi korban mereka.
Real Betis menjadi korban pertama di babak 16 besar. Frankfurt menang agregat 3-2 .
Yang fenomenal tentu saja kala mereka menyingkirkan Barcelona,salah satu favorit juara si perempat final. Frankfurt menang dramatis 3-2 di kandang Barcelona setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 di kandang sendiri. Kemenangan atas klub papan atas Spanyol ini makin memperkuat keyakinan mereka untuk menjadi juara musim ini.
Dua klub Britania Raya menjadi korban mereka berikutnya. Dimulai dengan menghentikan laju wakil Inggris, West Ham United di semifinal dengan agregat 3-1. Hingga akhirnya mereka memastikan gelar juara setelah menang adu pinalti 5-4 di partai final atas Glasgow Rangers.
Laga final pada Rabu, 18 Mei 2022 di stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla Spanyol melawan Rangers itu berlangsung cukup ketat. Frankfurt harus ketinggalan lebih dulu lewat gol tendangan mendatar Joe Arribo di menit 57. Namun gol Rafael Borre yang membelokkan bola kiriman Filipe Kostic dua belas menit kemudian membangkitkan lagi asa Sebastian Rode dan kawan-kawan.
Setelah kedua tim gagal menambah gol hingga 120 menit permainan, pertandingan dilanjutkan dengan adu pinalti. Lima eksekutor Frankfurt sukses menjalankan tugasnya. Sementara tendangan penendang keempat Rangers, Aaron Ramsey hanya mengenai kaki kiper Frankfurt ,Kevin Trapp. Dan akhirnya Borre sebagai penendang terakhir Frankfurt menjadi penentu kemenangan  mereka.
" Sungguh membanggakan menjadi kapten klub ini. Hari terbesar dalam karir kami. Kami melakukannya bersama penggemar hebat tim kami, " Â tulis kapten Frankfurt, Sebastian Rode di akun media sosialnya mengomentari hasil fantastis ini
Aksi sang kapten, Sebastian Rode pada laga ini patut diacungi jempol. Rode bermain habis-habisan hingga sembilan puluh menit memimpin rekan-rekannya bahkan dalam kondisi kepala berdarah sejak awal babak pertama  akibat terkena kaki sejak menit keenam. Rode kemudian bermain dengan kepala dibebat.
Ya, Rode memutuskan tetap bermain meski harus menahan rasa sakit. Semangatnya  dalam membantu tim telah mengalahkan rasa sakit itu. Apalagi dengan posisinya sebagai gelandang, posisi yang cukup sentral. Rode berujar dirinya terinspirasi Bastian Schweinsteiger yang juga melakukan hal serupa dan membantu timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 lalu.
" Yang terpenting mendapatkan hal itu (gelar juara). Hal lainnya (luka dikepala) tak jadi masalah," tulis Rode di akun media sosialnya tentng keputusannya ini sambil memamerkan fotonya dengan selusin jahitan di kepala.
Peran kiper Kevin Trapp juga patut diberi kredit plus kali ini. Mantan kiper PSG itu malah terpilih sebagai man of the match pertandingan ini. Statistik mencatat Trapp membuat lima penyelamatan penting. Tiga diantaranya dilakukan di babak ekstra time. Termasuk ketika menggagalkan peluang Ryan Kentt di menit 118.
Rode, Trapp dan Borre menjadi sosok penting dalam keberhasilan Frankfurt kali ini. Tapi menurut pelatih Oliver Glasner , kemenangan ini hasil dari perjuangan seluruh tim.
"Semangat tim terus tumbuh. Semua orang berpikiran positif. Bahkan yang gagal masuk skuad pun tak berhenti mendukung tim,"Â ujar Glasner tentang kekompakan timnya seperri ditulis situs klub.
Eintracht Frankfurt adalah sebuah fenomena. Kesuksesan di ajang Europa League ini telah mengangkat derjat mereka menjadi sejajar dengan empat tim Bundesliga lainnya, Bayern Munchen, Borussia Dortmund, RB Leipzig dan Bayer Leverkusen sebagai wakil Jerman pada Liga Champions musim depan.
 Sebastian Rode dan rekan telah menunjukkan betapa totalitas adalah awal dari sebuah kesuksesan.
(EL )
Yogyakarta,20052022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H