2. Memaafkan dan memperbaiki hubungan.
Setelah menahan amarah maka selanjutnya kita harus memaafkan. Seperti disebutkan diatas bahwa memaafkan adalah mengampuni dan menghapus jejak dari kesalahan orang lain.
Memaafkan berarti tidak mengingat-ingat lagi atau tidak mengungkit-ungkit kesalahan seseorang. Anggap saja semua yang telah terjadi itu tidak pernah ada.
Tapi bagaimana jika kenangan ketika disakiti itu tetap muncul dan rasa sakit hati masih tersisa ? Hal ini merupakan tantangan terberat dari memaafkan.
Kita bisa menyikapinya dengan segera mengalihkan perhatian, membuang jauh-jauh pikiran seperti itu dan meneguhkan niat untuk benar-benar bisa memaafkan seseorang. Bila niat dihati sudah kuat maka pikiran akan mudah mengikutinya.Â
Seiring dengan memaafkan, maka kita juga harus segera memperbaiki hubungan. Hubungan yang selama ini sempat renggang atau putus sama sekali diusahakan untuk disambung kembali.
Kita buka lembaran baru hubungan kita. Hubungan yang lebih sehat, lebih menghargai orang, dan bisa menjaga perasaan orang lain.
3. Berbuat baik.
Setelah bisa menahan amarah dan mengampuni seseorang, maka tahap memaafkan berikutnya adalah bersedia untuk berbuat baik kepada siapapun. Termasuk kepada seseorang yang pernah menyakiti.
Berbuat baik itu sebenarnya gampang. Ketika seseorang pernah berbuat baik pada kita. Maka kita akan dengan senang hati untuk berbuat baik pula padanya.
Tapi bila seseorang itu pernah menyakiti hati kita, apakah kita akan serta merta dengan mudah pula berbuat baik padanya ? Ops,tunggu dulu tidak semudah itu, demikian kita selalu berpikir.