Sejatinya,tujuan utama pulang kampung adalah untuk bertatap muka dan mempererat silaturrahmi dengan orang tua dan segenap anggota keluarga lainnya. Namun kini kecanggihan teknologi membuat kita bisa  melakukannya meski terhalang jarak cukup jauh.
Dengan melakukan video call saja, kita sudah bisa bisa bertatap muka, saling bercerita dan mengucapkan selamat hari raya meski hanya dalam layar hape.
Memang, kita tak bisa secara langsung bersimpuh dihadapan orang tua. Kita tak bisa menggenggam dan mencium tangan mereka. Kita juga tak bisa menjabat dalam dari sanak saudara. Tapi paling tidak tugas kita menjalin silaturrahmi sudah terlaksana.
Berikutnya lagi, kita juga bisa memberi hadiah, mengirimkan uang atau juga oleh-oleh untuk orang tua dan keluarga di kampung sebagai bagian dari momen Lebaran.Â
Sepotong baju atau oleh-oleh kue lebaran misalnya sudah membuat mereka merasa bahagia. Ya,mungkin orangnya tak bisa sampai di kampung, tapi kiriman uang atau oleh-olehnya bisa sampai bukan ?Â
Sungguh berat memang menjadi seorang anak rantau yang tidak mudik. Hanya bisa pasrah dan berdiam diri ketika orang-orang yang bisa mudik melewatkan malam lebaran dengan perasaan suka cita.
Yang pasti, tidak mudik bukanlah sebuah kesalahan besar meski terasa ada yang kurang. Karena esensi dari perayaan Lebaran itu adalah menjalin silaturrahmi,saling berbagi dan memberi ma'af. Dan semua itu tetap bisa kita perbuat meski tidak mudik.
Tak perlu menyesali diri. Karena ini merupakan kenyataan yang harus dijalani.
"Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar. Laa ilaha illalla huwallaahu akbar. Allahu akbar walillaa hilhamd " Mari terus kita lantunkan kalimat-kalimat suci ini sebagai bagian dari cara menyemarakkan malam hari raya sekaligus melupakan kesedihan karena tidak bisa mudik.
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi semua yang merayakannya.Baik yang mudik maupun yang tidak mudik !
Mohon ma'af lahir dan batin !