Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh keberkahan.Karena itu perlu kita manfaatkan.Banyak jalan bagi kita untuk mendapatkan keberkahan itu.Salah satunya dengan belajar ilmu agama.
Ketika belajar agama berarti kita perlu seorang ulama. Orang yang lebih paham tentang masalah-masalah agama dan menjadi rujukan bagi umat dalam bersikap.Mereka adalah sosok pendakwah  yang selalu siap mendampingi umat dan memberi seruan untuk selalu berpegang teguh pada ajaran agama.
Di era serba digital seperti saat ini belajar agama lewat internet muncul sebagai salah satu pilihan.Banyak pendakwah yang bisa kita ikuti kajiannya.Mereka punya beragam ilmu dan metode penyampaian.Meski demikian kita tetap perlu selektif agar tidak salah jalan.
KH Ahmad Bahaudin Nursalim merupakan salah satu pendakwah yang banyak diikuti kajiannya saat ini.Sosok yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Baha ini cukup populer dan digemari para kalangan milenial.
Tentang keilmuannya,kyai asal Rembang ini sudah tidak diragukan lagi.Beliau banyak menerima pengajaran dari banyak kyai besar seperti orang tua beliau sendiri,KH Nursalim al Hafiz dan juga KH Maimoen Zubair,ulama kharismatik asal Rembang.Banyak pakar dan tokoh sudah mengakui sendiri keluasan ilmu Gus Baha.
Kenapa Gus Baha amat digemari ? Salah satu alasannya adalah karena konsep beragama yang ditawarkan bersifat moderat, cukup mudah diterima di kalangan luas dan disampaikan dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti.
Dalam setiap ceramahnya,kyai yang juga seorang ahli tafsir ini mengajak kita membentuk kontruksi berfikir bahwa untuk konsisten beragama itu sebenarnya mudah.Tak perlu dibuat sulit atau njlimet. Meski tidak juga menggampangkan.
Dengan keluasan ilmu yang dimilikinya,Gus Baha sanggup menjelaskan berbagai persoalan agama dalam bahasa yang logis,tanpa perlu pernyataan yang kontroversi.
Gus Baha juga selalu menekankan tentang pentingnya menghormati perbedaan.Jangan gampang mengklaim sendiri kebenaran itu dan dengan mudah menyalahkan atau bahkan mengkafirkan kelompok lain.
Salah satunya bisa kita  simak dari pernyataan beliau seputar Ramadan,tentang orang-orang yang lebih mendahulukan bekerja mencari uang dari pada menjalankan ibadah seperti shalat tarwih atau bertadarus untuk mengisi malam-malam Ramadan.
"Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan Ramadhan,rugi Ramadhan hanya setahun sekali kok gak sholat tarawih di masjid berjama'ah.Itu namanya tidak menghargai perasaan orang," kata Gus Baha.
"Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir,dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati Mereka juga ingin tarawih sementara mencari nafkah itu wajib dan hal yang paling utama," lanjut beliau.
Disini dapat kita lihat bagaimana kemampuan Gus Baha dalam menafsirkan sebuah hal dengan mengambil jalan tengah dan melihat sebuah permasalahan dari banyak sisi yang bisa diterima akal.
Ya,Gus Baha telah hadir dengan ide dan gagasan baru yang membawa pencerahan dalam penyampaian dakwah yang mudah dipahami umat dengan didukung pemahaman ilmu  seperti ilmu hadits dan tafsir serta kealimannya yang tidak diragukan lagi.
Bagi Gus Baha,beragama itu harus bisa dinikmati semua orang karena agama itu sendiri untuk disebarkan pada banyak orang.
Dalam sebuah pernyataannya,Gus Baha juga pernah menegaskan bagaimana seharusnya seorang kyai mengambil peran.
"Kiai itu penyangga umat banyak.Kalau mau bikin kajian, ya jangan saat orang bekerja. Jangan sampai orang-orang berpikir bahwa Islam itu hadir sebagai masalah,"Â ungkap Gus Baha tentang pentingnya bagi seorang pendakwah untuk bisa memahami kondisi umat.
Sosok Gus Baha telah muncul sebagai idola baru yang disukai,baik di dunia nyata maupun dunia maya.Banyak video-video ceramah beliau yang diupload di banyak media sosial oleh mereka yang pernah mengikuti pengajian beliau yang bisa kita ikuti.
Gus Baha telah mengajarkan kepada kita bahwa penting bagi seorang yang telah memahami agama dengan baik itu untuk menjadi seorang pendakwah panutan.
Dan untuk menjadi seorang pendakwah panutan caranya cukup sederhana.Merangkul banyak orang dan mempermudah orang memahami agama.
Kita beruntung telah mengenal dipertemukan dengan sosok Gus Baha meski hanya lewat dunia maya.Dan semoga saja kita bisa menyerap ilmu-ilmu yang disampaikannya sebagai pedoman dalam beragama.
(EL)
Yogyakarta,08042022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H