Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gareth Bale Menjawab Tuduhan Parasit

26 Maret 2022   21:02 Diperbarui: 26 Maret 2022   21:15 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini menjijikkan,mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri.Saya tidak terpengaruh"  (Gareth Bale,pemain Real Madrid)

Lebih dari satu dekade silam,sosok Gareth Bale mengundang decak kagum para penggemar bola,khususnya Liga Inggris.Pemain yang bermain sebagai sayap Tottenham Hotspur ini dengan indah memamerkan keahliannya dalam hal  keterampilan dribble bola,kemampuan melepaskan umpan panjang serta kecepatan larinya yang diatas rata-rata.

Berkat skillnya yang istimewa itu,klub raksasa Spanyol,Real Madrid jadi kepincut.Pada musim 2013/2014 Madrid resmi menjadikannya pemain termahal saat itu.Bale dibeli dengah harga 85 juta poundsterling.

Kepindahan Bale ke tanah Spanyol tidak sia-sia.Bale menemukan rekan bermain yang sesuai.Ada Cristiano Ronaldo,ada pula Karim Benzema.Mereka bertiga bergabung membentuk trio BBC.Trio penyerang ini amat ditakuti masa itu.

Bale menjalani puncak karirnya bersama Madrid.Bersama tim terbesar Spanyol itu,Bale sukses memenangkan banyak trofi.Baik dalam ranah domestik,yakni juara La Liga dan Copa del Rey,maupun kompetisi antar klub antar negara seperti Liga Champions dan Piala Dunia Antar Klub.Tercatat 14 trofi sudah dimenangkan Bale bersama Madrid 

Yang paling fenomenal tentu saja raihan empat Piala Champions dalam lima tahun.Tiga diantaranya dimenangkan secara berturut-turut.Tepatnya keempat trofi itu dimenangkan pada tahun 2014,2016,2017,dan 2018.

Ya,Liga Champions merupakan kompetisi spesial bagi karir Bale.Pemain asal Cardiff ini sukses selalu mencatatkan namanya di papan skor dalam dua kali final.Yakni satu gol dalam kemenangan 4-1 atas Atletico Madrid tahun 2014.Dan dua gol saat Madrid membekap Liverpool 3-1 pada 2018.Selain itu,Bale juga sukses menjadi algojo pada final  yang diselesaikan lewat adu pinalti tahun 2016 dengan mengalahkan Atletico Madrid.

Meski terbilang cukup sukses,ada satu persoalan serius yang menghantui Bale selama karienya bersama klub dengan rekor terbanyak Piala Champions itu.Bale sering menderita cedera yang menjadikan kontribusinya dari tiap pertandingan tidak maksimal.Dan secara perlahan pamornya ikut menurun.

Bale kemudian mulai kehilangan posisi sejak musim 2019/2020 lalu.Pada musim dimana Madrid kembali ditangani pelatih Zinedine Zidane untuk masa bakti uang kedua kalinya itu,Bale tercatat hanya bermain 20 kali pada semua ajang yang diikuti Madrid.

Paruh kedua kompetisi adalah masa dimana Bale mulai kehilangan kepercayaan dari Zidane.Selain faktor penampilan yang kurang optimal,faktor banyaknya alternatif Zidane di lini depan juga menjadi penyebab Bale tak begitu dilirik pada masa itu.

Selain Bale dan Benzema,Zidane juga punya alternatif seperti Vinicius Jr. Luka Jovic,Marco Asensio,Isco,Eden Hazard,Rodrygo Mareka semua punya kans yang sama untuk dimainkan lagi .

Tak betah ketika harus di bangku cadangan terus,Bale kemudian memerima opsi dipinjamkan ke klub asalnya sebelum merantau ke Spanyol,yakni Tottenham Hotspur pada musim 2020/2021.

Setali tiga uang,nasib Bale belum berubah.Berada dibawah pengawasan Jose Mourinho,Bale masih kekurangan menit bermain.Hingga akhirnya Bale memutuskan kembali ke Madrid.

Musim berganti.Dan Madrid pun turut membuat sejumlah perubahan penting.Satu yang terpenting adalah penunjukan kembali Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru menggantikan Zidane.

Sayang,perubahan besar di manajemen Madrid ini tak bisa memperbaiki nasib Bale.Nasibnya makin suram.Bale baru bermain tujuh kali ketika kompetisi sudah memasuki sepertiga terakhir ini.Keberadaannya di Madrid saat ini seolah hanya untuk menunggu detik-detik pelepasannya saja.Ketika kontraknya habis pada pertengahan tahun nanti.

Bale tak bisa berbuat banyak selain pasrah menerima nasib.Meski begitu,bukan berarti Bale menyerah.Sebuah pembalasan sudah dipersiapkannya.

Sebuah pembalasan yang elegan.Ya,mantap dan elegan.Ketika Ancelotti tetap tak memberinya menit bermain meski penyerang utama,Karim Benzema juga absen pun,Bale membalas dengan lesakan dua gol cantik dan tiket ke final pada play off Piala Dunia 2022.

Ya,Gareth Bale baru saja membawa timnas Wales ke final play off Piala Dunia setelah menang 2-1 atas Austria.Kedua gol Wales diborong Bale dengan freekick tendangan kaki kiri di menit 25 dan tembakan jarak dekat si menit 51.Sementara Austria hanya membalas sekali lewat Marcel Sabitzer.

"Ini menjijikkan,mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri.Saya tidak terpengaruh, " demikian komentar Bale sebagai ekspresi kekecewaan sekaligus menjawab tuduhan parasit padanya.

Bale ingin mengatakan bahwa dirinya belum habis dan masih kuat bersaing.

Ya,dengan dua gol penting ini setidaknya  Bale bisa meredam suara-suara negatif tentangnya ini bahwa dirinya bukanlah parasit yang hanya menghabiskan keuangan klub,tapi minim kontribusi.Bukaan !

Tapi Bale ,tetaplah Bale.Bale yang membagikan pesan bahwa dirinya saat ini masih bertaji dan siap unjuk gigi lagi.

(EL)

Yogyakarta,26032022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun