Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Xavi Hernandez dalam Sketsa dan Drama di Stadion Santiago Bernabeu

23 Maret 2022   05:46 Diperbarui: 23 Maret 2022   05:52 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Barcelona,Xavi Hernandez pada laga El Clasico di stadion Santiago Bernabeu | Foto: Javier Soriano/kompas.com

Sejarah tentang Xavi di Santiago Bernabeu dimulai sejak 26 Februari 2000. Pada hari itu, Xavi memulai debutnya di laga El Clasico yang bertepatan dengan pekan ke-26 La Liga musim 1999/2000. Xavi masuk sebagai pemain pengganti bagi Winston Bogarde di awal babak kedua.

Kehadiran sejumlah nama pemain senior waktu itu seperti Joseph Guardiola, Luis Enrique membuat nama Xavi belum menjadi pilihan pertama pelatih Louis van Gaal.

Sayang sekali Xavi harus menanggung kecewa di pertandingan pertama El Clasico nya ini setelah gelontoran tiga gol dari, pemain Madrid, Roberto Carlos, Nicolas Anelka dan Fernando Morientes gagal dibalas Xavi dan rekan.

Kekalahan ini bukan satu-satunya momen dimana Xavi pulang dengan kekalahan dari Santiago Bernabeu. Pada musim 2007/2008, Xavi juga kalah dengan skor mencolok 1-4. Waktu itu Madrid tampil lebih superior dan sudah memastikan diri sebagai juara La Liga. Xavi sendiri menerima kartu merah, sebagai akumulasi dari 2 kartu kuning di akhir laga.

Ada kekalahan, ada pula kemenangan. Ya, sebagai pemain, Xavi juga mengalami masa-masa indah dalam beberapa lawatan ke stadion kebanggaan Madrid itu.

Pada pekan ke-34 La Liga musim 2003/2004, tepatnya pada 25 April 2004,tercatat sebagai kemenangan perdana Xavi di kandang Madrid. Dan hebatnya lagi, Xavi menyumbang satu gol kemenangan dalam kemenangan 2-1 Barcelona. Satu gol Barcelona lainnya dicetak Patrick Kluivert. Sementara gol  Madrid dihasilkan Santiago Solari.

Namun kemenangan yang paling berkesan adalah pada musim 2008/2009. Barcelona yang saat itu ditangani Pep Guardiola menang besar 6-2. Skor ini menjadi skor terbesar kebobolan Madrid pada El Clasico di kandang sendiri diabad 21 ini.

"Tak pernah mudah untuk menang di Bernabeu dan menang dengan cara seperti ini melawan tim sekaliber Real sungguh luar biasa. Malam yang tak terlupakan," kata Joseph Guardiola,pelatih Barcelona saat itu.

Ya, memang  tak mudah mengalahkan Madrid di rumahnya sendiri. Apalagi masa itu Madrid bertitel Los Galacticos, tim bertabur bintang. Maka mengalahkan mereka adalah sesuatu yang spesial.

Tapi Xavi dan rekan-rekan waktu itu tidak hanya mengalahkan Madrid. Tapi juga menampilkan sepak bola indah yang lazim disebut tiki taka itu. Permainan menyerang yang dibangun dari kaki ke kaki.

Xavi menjadi salah satu aktor penting dibalik serbuan enam gol Barcelona ke gawang Madrid yang dikawal Iker Casillas itu. Meski tak mencetak gol, Xavi memberi assist untuk empat gol Barcelona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun