Selanjutnya,Ronaldo dan rekan harus menghadapi Atletico Madrid di fase knock out. Partai melawan wakil Spanyol ini menjadi ujian berat bagi Ronaldo. Maklum, wakil Spanyol itu bukan tim sembarangan. Mereka ditangani pelatih bertangan dingin, Diego Simeone dan terkenal dengan pertahanannya yang kokoh.
Rasa optimis sempat terbersit ketika gol Anthony Elanga berhasil memaksakan hasil seri 1-1 dalam leg pertama babak 16 besar di kandang Atletico, stadion Wanda Metropolitano pada akhir Februari lalu.
Keberhasilan United menang 3-2 melawan Tottenham Hotspur di pekan ke-29 Liga Premier dimana Ronaldo mencetak hattrick pada laga itu makin mempertebal rasa optimis mereka. Apalagi mereka bermain di depan publik sendiri.
Tapi sebagaimana halnya kata orang bahwa sepak bola itu penuh kejutan. Maka Renan Lodi berhasil membuat terkejut Ronaldo dan segenap punggawa United lainnya dalam leg kedua di stadion Old Trafford pada Selasa, 15 Maret 2022 waktu setempat. Sundulan pemain Atletico itu di babak pertama membawa keunggulan satu gol bagi timnya. United kalah 0-1 dan harus tersingkir lebih awal karena kalah agregat 1-2.
United sebenarnya bukan tanpa perlawanan. Beberapa peluang dan percobaan langsung ke gawang didapatkan Anthony Elanga, Raphael Varane dan juga Ronaldo, tapi dapat digagalkan kiper Atletico, Jan Oblak. Ronaldo sendiri mendapat dua peluang di babak kedua.
Peluang pertama ketika Ronaldo berusaha menyundul bola pada menit 65. Namun Ronaldo ditabrak Harry Maguire yang bergerak mundur menghindari Stefan Savic sehingga kehilangan momen mencetak gol.
Berikutnya tembakan salto Ronaldo  pada menit 77 yang memanfaatkan bola muntah dari kiper Jan Oblak yang berusaha menepis sundulan Raphael Varane juga berhasil digagalkan Oblak.
Harapan tinggal harapan. Peluang memenangkan trofi makin jauh dan sepertinya sudah tertutup. Tak ada lagi yang bisa diharapkan karena di liga pun jarak 20 poin dengan Manchester City sebagai pimpinan klasemen mustahil bisa dilewati.
Kegagalan Ronaldo musim ini mengulangi kegagalannya tujuh belas tahun silam, yakni tahun 2005.Kegagalan dimana Ronaldo tidak mendapatkan satu trofi pun. Kebetulan waktu itu, Ronaldo juga mengenakan seragam Manchester United. Ya, tahun 2005 menjadi catatan merah dalam karir Ronaldo ketika gagal mendapatkan trofi.
Waktu itu United bersama Ronaldo hanya menempati posisi tiga klasemen akhir liga. Dikalahkan Arsenal di final FA Cup. Disingkirkan Chelsea di ajang Carabao Cup dan kalah di 16 besar Liga Champions atas AC Milan.
Banyak faktor yang menjadi alasan  kegagalan Ronaldo musim ini. Selain faktor usia yang tak muda lagi dan sedikit banyaknya mempengaruhi performanya di lapangan. Faktor rekan setim dan pelatih juga berpengaruh.