Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Break The Bias dan Upaya Membentuk Lingkungan Kerja yang Inklusif bagi Pekerja Wanita:Refleksi Hari Wanita Sedunia 2022

8 Maret 2022   08:15 Diperbarui: 8 Maret 2022   08:26 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringatan Hari Perempuan Sedunia 2022 yang bertema Break The Bias. Foto: dreamstime.com

"Tidak ada batasan untuk sesuatu yang kita sebagai wanita bisa mencapainya"  (Michelle Obama, mantan ibu negara Amerika Serikat)

Fenomena wanita bekerja, khususnya pada angkatan muda bukanlah hal yang aneh saat ini. Di berbagai sektor, baik formal maupun informal, akan kita temui banyak pekerja wanita pada pelbagai profesi dan level pekerjaan. Situasi yang seperti ini merupakan berita positif bagi dunia para wanita saat ini.

Meskipun demikian,dalam prakteknya di lapangan masih ditemui sejumlah kendala yang kurang mendukung para pekerja wanita itu. Masih terdapat sejumlah hambatan yang membuat mereka bisa berkembang lebih baik lagi.

Seperti dengan pemberian gaji yang lebih rendah, pembatasan ruang gerak dan peran yang bisa dijalankan, serta stereotip yang menempatkan wanita satu langkah di belakang laki-laki. Intinya, masih banyak ditemui diskriminasi terhadap para pekerja perempuan.

Kondisi ini tentu saja merupakan sebuah kerugian baik bagi para pekerja wanita itu sendiri maupun dunia kerja pada umumnya. Mereka terhalang untuk lebih maju dan memberi kontribusi lebih banyak.

Mengapa hal seperti ini bisa terjadi? Salah satunya adalah karena hal yang dalam psikologi diistilahkan dengan " bias ". Suatu penyimpangan cara berpikir yang cenderung mengalami kesalahan.

Dalam hal ini terdapat kecendrungan yang mengabaikan keberadaan dan potensi para pekerja wanita. Mereka seolah dikerdilkan dan dianggap kurang penting. Sehingga apresiasi bagi mereka pun amat rendah.

Padahal sebenarnya mereka punya sumber daya dan kemampuan yang besar dan tak kalah dengan pekerja laki-laki. Atau bahkan bisa jadi melampaui apa yang dilakukan pekerja laki-laki.

Situasi ini menjadi keprihatinan bagi para aktivis dan pegiat hak-hak perempuan dunia. Salah satunya seperti yang terungkap dari pernyataan Michele Obama, mantan ibu negara Amerika Serikat.

"Tidak ada batasan untuk sesuatu yang kita sebagai wanita bisa mencapainya."

Sebuah pernyataan yang menjelaskan bahwa para pekerja wanita berhak dihargai dan diperlakukan lebih adil sesuai apa yang bisa dan telah mereka lakukan.

Maka tahun 2022 ini diangkatlah tema " Break The Bias " sebagai tema peringatan International Women's Day (IWD) 2022 atau Hari Perempuan Sedunia 2022 yang diperingati setiap tanggal 8 Maret guna memberi solusi dari permasalahan ini.

"Bayangkan kita hidup di dunia yang antar gendernya setara. Dunia yang bebas dari bias, stereotip, dan diskriminasi. Dunia yang beragam, adil, dan inklusif. Dunia di mana perbedaan itu dihargai dan dijunjung tinggi. Marilah kita bersama-sama berjuang menciptakan keseteraan bagi perempuan,” demikian tulis IWD di situs resmi mereka.

Break The Bias dapat diartikan sebagai mendobrak bias. Yakni dengan menolak dan memperbaiki penyimpangan cara berpikir yang keliru selama ini.

Satu hal penting yang harus dipikirkan dalam hal ini adalah tentang bagaimana menempatkan posisi para pekerja perempuan.

Berkaitan dengan hal ini, para pekerja wanita hendaknya diberi ruang lebih luas, peran lebih besar dan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Serta menghapus stigma yang mengecilkan dan menghalangi mereka untuk terus berkembang.

Para pekerja perempuan hendaknya didorong untuk punya cita-cita tinggi, punya ide-ide besar,serta semangat dan daya juang untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut.

Sejalan dengan cita-cita ini,salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan membentuk lingkungan kerja yang inklusif.

Inklusif berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Maka dalam lingkungan kerja inklusif semua orang bisa ikut serta tanpa memandang perbedaan. Baik dalam hal gender, latar belakang, suku, agama, budaya dan berbagai karakteristik lainnya.

Selain itu lingkungan kerja inklusif juga mengajarkan untuk bersikap terbuka, menghargai perbedaan dan memperlakukan setiap individu secara adil dan proporsional

Dalam budaya kerja inklusif yang lebih dikedepankan adalah kinerja, kemampuan dan prestasi tiap individu. Maka dalam hak ini para pekerja wanita memiliki kesempatan dan hak yang sama dengan pekerja pria dalam menjalankan fungsinya.

Pekerja wanita berhak atas fasilitas dan penghasilan yang sama seperti yang diterima pekerja pria.

Demikian juga dalam jenjang karir, pekerja-pekerja wanita yang berprestasi berhak menduduki posisi dan jabatan level tinggi yang selama ini lebih sering didominasi kaum pria.

Tak boleh ada lagi bias. Tak boleh muncul diskriminasi yang merugikan posisi para pekerja perempuan. Tak boleh tampak stereotip yang merendahkan eksistensi mereka.

Perjuangan terhadap nasib para pekerja wanita menjadi isu penting yang perlu diusahakan saat ini. Perjuangan dalam menempatkan posisi para pekerja wanita dimana mereka seharusnya berada. Dan tugas ini menjadi tugas kita semua, setiap individu, baik pria maupun wanita.

Dengan semangat Break The Bias mari kita berikan penghargaan dan ruang yang lebih luas bagi para wanita demi masa depan yang lebih baik.

(EL)

Yogyakarta, 08032022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun