Tiga kiper yang dibawa berhalangan tampil. Ali Ahmada dan Moyadh Ousseni positiv Covid 19.Sementara Salim Ben Boina menderita cedera. Pelatih Abdou kemudian memutuskan pemain belakang Chaker Alhadhur yang menggantikan tugas kiper.
Alhadhur harus kebobolan dua gol dalam peran barunya ini. Tapi penampilan kiper dadakan ini cukup mengesankan. Pemain yang posisi aslinya bek kiri ini membuat beberapa penyelamatan penting dalam mempertahankan gawangnya.
Tercatat empat peluang bagus dari Kamerun berhasil digagalkan. Termasuk dua peluang Aboubakar dan Moumi Ngamaleu.
Secara keseluruhan,p ertandingan kali ini amat berat bagi Komoro. Selain tak bisa memainkan pemain berposisi kiper, Komoro juga harus menjalani laga dengan sepuluh pemain sejak awal permainan.
Jimmy Abdou yang dipasang untuk posisi bek tengah kedapatan menginjak kaki Moumi Ngamoleu dan harus meninggalkan lapangan sejak menit 7.Alhasil tugas Alhadhur dan kawan-kawan menjadi lebih berat.
Mereka juga sadar bahwa mereka kalah segala-galanya dari Kamerun. Selain karena faktor ruan rumah, Kamerun juga  adalah tim papan atas Afrika.
Kamerun adalah juara lima kali dan dua kali runner up kejuaraan ini. Kamerun juga diperkuat sejumlah nama besar yang menjadi andalan di berbagai klub top Eropa.
Ada nama-nama seperti kiper Andre Onana, Eric Max Choupo Moting,Andre Anguisa, Toni Conceicao dan banyak lagi.
 Namun berkat kegigihan, ketenangan dan semangat pantang menyerah, tugas berat itu bisa dijalankan dengan baik. Statistik mencatat, Komoro membuat tembakan tepat sasaran lebih banyak. Yakni tujuh kali. Sedangkan Kamerun hanya melakukannya enam kali dari sembilan belas kesempatan.
Ya, walaupun mereka akhirnya harus kalah. Tapi perjuangan mereka mendapat apresiasi dari banyak pihak.
Komoro akhirnya harus pulang lebih cepat. Tapi mereka pulang dengan kepala tegak. Mereka telah berjuang dan berusaha keras.