Teka teki tim yang mengisi slot semifinal Piala Eropa 2020 terjawab sudah.Spanyol,Italia,Inggris dan Denmark berhasil lolos setelah mengalahkan lawan-lawannya.Satu fakta menarik bahwa dari keempat semifinalis itu ada satu tim yang belum pernah menjuarai turnamen antar negara Eropa ini yakni Inggris.
Meski dikenal sebagai negara pencipta sepakbola dan merupakan salah satu negara kuat sepakbola Eropa,faktanya negara di Eropa barat ini belum pernah mencicipi gelar juara Eropa .Prestasi terbaik mereka hanyalah mencapai semifinal pada tahun 1968 (juara ke3 )dan 1996.
Tahun ini tim asuhan Gareth Southgate ini berpeluang besar merebut gelar pertamanya.Ada beberapa catatan sebagai alasan mengapa Inggris layak menjadi juara tahun ini.
1.Nama besar sebagai tim unggulan di setiap turnamen Piala Eropa dan Piala Dunia.
Meski tahun ini tidak ditempatkan sebagai unggulan utama,tim Inggris tetaplah dianggap sebagai salah satu calon kuat juara.Nama besar sebagai salah satu negara kuat sepakbola paling tidak,akan memberi keyakinan pada seluruh punggawa tim juara Piala Dunia 1966 ini bahwa mereka mampu melakukannya.Apalagi sejumlah tim favorit lainnya seperti Perancis,Belanda,Jerman,dan Belgia sudah bertumbangan.Ini menjadi sebuah keuntungan bagi mereka.
2.Catatan fantastis dalam lima laga yang telah mereka mainkan.Â
Inggris membuat catatan fantastis dimana mereka mencatat empat kemenangan dan sekali seri.Serta belum pernah kebobolan hingga laga kelima ini.
Aksi gemilang kiper Jordan Pickford yang melakukan 9 kali penyelamatan,penampilan dua gelandang, Declan Rice dan Kalvin Philips yang mampu mengatur keseimbangan tim ketika menyerang dan bertahan,serta didukung kerjasama apik penyerang Harry Kane dan Raheem Sterling di lini depan menunjukkan mereka pantas diperhitungkan.
Catatan positif ini paling tidak membuktikan para pemain Inggris bisa tampil maksimal dan sanggup mengatasi berbagai tekanan di lapangan.
3.Faktor tuan rumah
Kesempatan menjadi tuan rumah laga semifinal dan final menjadi keuntungan tersendiri bagi Inggris.Apalagi saat ini para suporter sudah diizinkan hadir di stadion.
Dukungan dari seluruh suporter yang sering juga diistilahkan pemain kedua belas itu tentu akan menambah semangat juang para pemain nantinya berjuang habis-habisan bermain lebih baik.
Sebagai catatan stadion Wembley yang akan menjadi venue laga semifinal dan final nanti amat bersahabat dengan timnas Inggris.
Mereka mencatatkan cleansheet dalam 9 laga terakhir di Wembley.Selain itu Inggris juga belum pernah kalah dalam 13 laga di putaran final Major Tournament dengan catatan 9 kali menang dan 4 kali seri.
4.Skuad yang mumpuni
Meski diperkuat mayoritas para talenta muda skuad Inggris saat ini diisi pemain-pemain yang baru saja sukses di klub mereka masing-masing.
Ada nama-nama seperti Ben Chilwell,Reece James dan Mason Mount baru saja mengantarkan Chelsea sebagai juara Liga Champion.Demikian juga Raheem Sterling,Kyle Walker serta Phil Fode sukses bersama Manchester City sebagai juara Liga Inggris.
Nama lainnya ada Harry Maguire,Marcus Rashford dan Luke Shaw yang berhasil membawa klubnya Manchester United ke final Europa League.Ada juga nama Kieran Trippier yang sukses bersama Atletico Madrid sebagai kampiu Liga Spanyol serta Harry Kane yang merupakan topskor Liga Inggris dan sebagainya.
Kesuksesan para pemain itu diharapkan tentunya akan berpengaruh positif dan  bisa ditularkan kepada penampilan mereka di tim nasional.
5.Faktor Jerman
Selain Italia timnas Jerman selalu menjadi momok yang menghadang laju Inggris di berbagai kesempatan, khususnya saat memasuki fase knock out.
Dimulai dari kekalahan 1-3 di Piala Dunia perempat final 1970.Kemudian dua kali kalah adu pinalti di semifinal Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1996.Inggris selalu kalah dari Jerman.
Maka kemenangan 2-0 atas Jerman pada 16 besar kemarin tentu akan semakin memperkuat kepercayaan diri mereka serta mempermudah langkah Inggris dalam menggapai juara.
Pelatih Gareth Southage cukup optimis dengan kemampuan pasukannya kali ini."Saya kira bagian yang menarik bagi kami adalah kami tidak akan merasa benar-benar puas bila itu hanya mencapai semifinal bagi kami, sedangkan mungkin tiga tahun lalu (pada Piala Dunia 2018), meski ada kekecewaan besar setelah semifinal, ada perasaan kami akan sudah melangkah jauh."
“Sekarang kami telah mereplikasi apa yang kami lakukan di sana (Piala Dunia 2018), tetapi itu tidak akan cukup untuk memuaskan skuad ini. Itu pertanda positif."kata Southage seperti dikutip dari Sky Sport.
Sebagai langkah awal maka Harry Kane dkk harus bisa mengatasi "kutukan semifinal" yang selama ini mereka alami dengan mengalahkan Denmark.Sejak setelah menjuarai Piala Dunia 1966 tercatat The Three Lions empat kali gagal di semifinal turnamen besar.
Yakni kalah dari Yugoslavia dan Jerman di Piala amEropa 1968 dan 1996 serta disingkirkan Jerman dan Kroasia di Piala Dunia 1990 dan 2018.
Mengomentari laga ini pelatih Gareth Southage menyatakan siap memenangkan pertandingan."Kami telah mematahkan begitu banyak kutukan atau hambatan yang dirasakan dan saya merasa kelompok pemain ini akan merasa pertandingan (lawan Denmark) hanya menjadi tantangan berikutnya".
Sebagai catatan pertemuan terakhir Inggris dengan Denmark  di Piala Eropa adalah pada tahun 1992 lalu dimana kedua tim bermain imbang 0-0.Sementara pada pertemuan terakhir mereka,Denmark unggul 1-0 pada pertandingan di UEFA Nation League.Namun secara keseluruhan Inggris unggul dengan 12 kali menang,5 seri dan 4 kali kalah.
Akankah Harry Kane dan kawan-kawan mampu mengantarkan Inggris ke tangga juara Eropa tahun ini.Mari kita saksikan perjuangan mereka !.(EL)
Yogyakarta,06072021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H