Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Menyaksikan Aksi Pencopetan di Yogyakarta

16 Juni 2021   20:21 Diperbarui: 16 Juni 2021   20:36 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peringatan aksi pencopetan.Foto dari ntmcpolri.info

Salah satu alasan banyak orang enggan naik kendaraan umum adalah tindak kejahatan di kendaraan umum itu.Yang paling sering adalah pencopetan ataupun perampokan.

Sebagai pengguna bis kota di kota Yogyakarta (sebelum beroperasinya Trans Jogja),menyaksikan aksi pencopetan sudah menjadi pemandangan biasa dahulunya bagi penulis.Saking seringnya bertemu mereka penulis jadi hafal wajah-wajah mereka.

Penampilannya parlente bak orang kantoran.Berkemeja lengan panjang,celana pantalon,dan bersepatu.Terlihat rapi dan gagah.Tak ada tampang orang jahat.Tapi sayang semua itu menipu.

Jalur 2.4,7,12 dan 15 merupakan rute favorit para pencopet itu dulu.Biasanya mereka beraksi secara berkelompok,mulai dari empat sampai enam orang.Ada juga dalam beberapa kejadian mereka berkomplot dengan awak bis.

Penulis pernah sekali hampir menjadi korban.Kala itu penulis naik bis kota jalur 15 dari Gamping menuju Terminal Giwangan.Bis dalam kondisi ramai.Seorang pencopet mencoba mengambil hp di saku celana.Tapi syukurlah penulis cepat menyadarinya dan si copet segera pergi mencari mangsa lain.

Berdasarkan pengalaman penulis ada beberapa kebiasaan yang mereka lakukan kala beraksi.

1.Beberapa orang berdiri  di dekat pintu. 

Biasanya dua orang berdiri di dekat pintu untuk memperlambat langkah penumpang ketika hendak masuk atau turun bis kota sehingga memudahkan mereka ketika merogoh tas,dompet atau saku penumpang.

2.Menjatuhkan sesuatu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun