Pembatasan dikala pandemi jangan sampai membuat kita berhenti berkreasi.Tapi jadikan alasan untuk membuat inovasi.
Apa yang ditunggu-tunggu masyarakat dan pencinta budaya Tionghoa Yogyakarta pada perayaan Imlek tahun ini akhirnya datang juga.Pada Sabtu 20 Februari 2021 lalu pagelaran Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY edisi ke 16 tahun ini resmi dimulai.Sambutan terpisah dari wakil gubernur Paku Alam X dan Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengawali pembukaan acara ini.
Acara PBTY tahun ini digelar secara virtual sebagai bagian dari kepatuhan mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak membuat kerumunan.Meskipun begitu tidak mengurangi esensi dari acara itu sendiri untuk mengenalkan dan mempertahankan eksistensi budaya Tionghoa di Yogyakarta.
Berbagai acara sudah dipersiapkan JCACC sebagai penyelenggara.Beberapa diantaranya disiarkan secara live,sebagian lainnya merupakan rekaman.Dan semuanya dipandu dari Rumah Budaya Tionghoa di Kampung Ketandan.Dan bagi pemirsa dapat megikutinya lewat channel PBTY di youtube.
Tarian Yue Yuan Hwa Hao menjadi tarian pembuka acara PBTY 2021 ini.Sedangkan pertunjukan Barongsai dan Liong Naga menjadi suguhan tetap tiap harinya.Selain itu juga ada pertujukan Wayang Potehi pertunjukan Wushu serta live music dari Ajiko dan Sansan.
Yang menarik dari perayaan PBTY tahun ini adalah meski acaranya berlabel budaya Tionghoa tapi juga menampilkan sejumlah kebudayaan lokal seperti tarian Beksan Adhaninggan Kelasworo,tarian Sekar Jagad,tarian Jaranan Sentherwe,Reog Kendhang dan banyak lagi.
Kita juga bisa menambah wawasan tentang budaya Tionghoa dengan mengikuti acara Funfact,fakta seputar Imlek.Disamping itu juga ada webinar yang menghadirkan pakar budaya Tionghoa seperti Udaya Halim Presiden Persaudaraan PERTIWI dan Didi Kartanada,ahli sejarah Tionghoa dan tokoh lainnya.
Webinar itu sendiri terbagi dalam empat sesi yaitu tentang asal usul Imlek,Asal Usul Manusia dan Bangsa Indonesia,Youth :Yin & Yang on Unmasking the Hoax~Generasi Teliti atau Generasi Lalai serta yang terakhir tentang Orang Tionghoa di Jawa.
Tahun ini karena berlangsung onlen acara icip-icip tidak ada.Namun kita bisa berkreasi sendiri di rumah lewat Cooking Class selama PBTY.Acara ini dipandu chef dari Duck king Jogja.
Tiga resep bakal diperkenalkan pada perhelatan kali ini Ketiganya yaitu Fried Rice Noodle  with Penang Style,Dumpling Wanton dan Mur-mur Krapu Macan dengan Terong dan Tahu.Bagi yang penasaran silakan ikuti program kelas memasak itu.
Setiap hari acara dimulai jam 17.15 sore.Dan berakhir sekitar jam 21 00 malam yang disiarkan lewat channel PBTY Â di Youtube.Info acara sendiri bisa dilihat di Instagram @pekanbudayationghoayogyakarta.
Penyelenggaraan PBTY di tengah pandemi ini menunjukkan semangat menjaga dan mempertahankan budaya bangsa khususnya budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia.
Selain itu juga memberi pesan bahwa Kota Yogyakarta sebagai tempat perayaan PBTY ini terus menyuarakan semangat toleransi dan menjaga keberagaman yang ada.
Dan satu yang terpenting dari penyelenggaraan tahun ini adalah tentang bagaimana semangat dan keinginan kuat untuk tetap eksis telah membawa kita untuk bisa beradaptasi dan berkolaborasi serta membuat inovasi dalam mengatasi berbagai persoalan yang muncul.
Yogyakarta,21012021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H