Pandemi selama setahun ini benar-benar telah mengubah ritme kehidupan manusia.Dari yang semula bebas wira wiri kemana-mana.Sekarang harus di rumah saja.Alhasil hobi jalan-jalan atau nongkrong ke luar harus ditunda.Seperti yang penulis alami.
Kalau bicara jalan-jalan atau nongkrong biasanya identik dengan tempat rekreasi,kafe atau mall.Tapi bagi penulis lokasi jalan-jalan atau nongkrong paling asyik itu di toko buku atau perpustakaan.Tempat yang lumayan sepi,tidak banyak orang dan tidak berisik.Hanya berteman kertas dan aksara.
Agaknya tahun 2020 kemarin adalah rentang waktu paling lama yang mengharuskan penulis untuk terus bersabar menunda keinginan berkunjung ke toko buku.Karena biasanya tiap bulan penulis menyempatkan diri mampir ke toko buku.Baik untuk membeli buku baru atau sekedar melihat-lihat saja.Mencari suasana berbeda diluar rutinitas sehari-hari.
Meskipun saat ini untuk membeli dan membaca buku bisa lewat gawai saja.Tapi bagi penulis tetap harus ke toko buku.Ada sensasi dan keasyikan tersendiri yang tak tergantikan saat bertemu wujud fisik buku.
Memandang lautan buku yang berjejer rapi di toko buku adalah hiburan spesial bagi penulis.Hamparan buku-buku itu ibarat pemandangan alam yang menakjubkan yang memberi kedamaian ketika memandangnya.Apalagi di toko buku yang penataannya menarik didukung pencahayaan yang bagus.Masuk toko buku serasa masuk istana raja.
Salah satu toko buku terkenal berinisial G yang punya banyak jaringan di berbagai kota di tanah air menjadi destinasi favorit penulis.Di daerah Yogyakarta sendiri,tempat penulis saat ini berdomisili kita bisa menemukan toko ini di tiga lokasi yakni di Jalan Sudirman,Mal Malioboro dan Plaza Ambarukmo.Penulis sendiri lebih sering berkunjung ke toko di Mal Malioboro.
Saat ini meskipun kebijakan tentang pembatasan kunjungan ke pusat perbelanjaan sudah agak longgar.Dimana kita bisa lebih bebas masuk selama mentaati protokol kesehatan.Penulis tetap memilih untuk tidak berkunjung dulu ke sana.Lebih baik cari aman saja,dari pada menanggung resiko tertular virus.Biarlah tak menuruti hobi asalkan badan selamat.
Biarlah penulis tetap di rumah saja.Tidak pergi kemana-mana.Hasrat bertemu buku-buku baru biarlah dipendam dulu.Cukuplah dengan menatap buku-buku koleksi lama saja.Sambil menyeruput secangkir kopi panas tanpa gula dan membaca-baca tulisan-tulisan dari rekan-rekan kompasioner.
Ah,semoga pandemi ini segera berakhir agar rinduku pada buku segera terobati.
Yogyakarta,08022021
