Anjuran tetap dirumah saja masih berlaku pada awal tahun 2021 ini.Rasa bosan menghinggapi kita semua,terutama anak-anak.Mendengarkan cerita fabel bisa sebagai alternatif pengisi waktu di rumah.Karena anak-anak menyukai cerita fabel.
Di rumah Bu Intan tinggal seekor kucing beranak dua.Dasi dan Aco namanya. Mereka sangat cantik dan lucu.
Dasi adalah sang kakak.Warna bulunya abu-abu.Dia merupakan kucing betina yang penurut dan tidak banyak tingkah.
Sedangkan Aco sang adik adalah kucing jantan.Bulunya berwarna oren.Beda dengan sang kakak,Aco suka gemes dan usil.Kadang-kadang suka menggigit.
Mereka suka sekali berjalan-jalan keliling kampung.Tak jarang mereka mampir ke rumah-rumah tetangganya Bu Intan.
Setiap hendak keluar rumah ,ibunya Dasi dan Aco selalu berpesan agar tidak nakal."Kalian berdua kalau bermain diluar jangan nakal ya!.Jangan berkelahi!Jangan mencuri!",begitu pesan ibu mereka."Ya,Bu",sahut mereka berdua.
Kenyataannya Aco sering melanggar nasihat ibunya.Aco suka nakal dan mengusili kucing-kucing tetangga.Terutama kucing-kucing kecil.Tak jarang ia bikin nangis kucing-kucing tetangganya itu.
Dan yang lebih parahnya lagi Aco suka mencuri.Ia sering masuk menyelinap ke dapur rumah terangga.Tak jarang Aco membongkar lemari penyimpanan makanan tetangga.
Dasi sebagai kakaknya selalu mengingatkanya."Ingat pesan Ibu,Dek" kata Dasi."Nanti kamu celaka".Tapi Aco tak menggubrisnya."Aku bisa menyelamatkan diri kok Kak" alasan Aco.
Dua hari lalu Aco ketahuan mencuri ikan tongkol goreng di warung Bu Sinde.Bu Sinde sangat marah.Dia memukul kaki Aco dengan tangkai sapu.
Aco mengaduh kesakitan.Kakinya bengkak.Ia pulang ke rumah Bu Intan dengan kaki pincang.
Dasi yang melihat kejadian itu melapor pada ibunya."Bu,tadi Aco ketahuan mencuri ikan tongkol di warung Bu Sinde.Terus Aco dipukul" cerita Dasi pada ibunya."Tuh lihat kakinya bengkak bekas dipukul tadi"kata Dasi lagi menunjuk Aco yang maeringis kesakitan di bawah meja.
"Aco,ibu kan sudah berkali-kali bilang.Jangan suka mencuri.Itu tidak baik" kata ibunya sambil mengobati kaki Aco yang sakit.
"Lagian selama ini kita kan selalu diberi makan ikan bandeng,ikan lele sama whiskas oleh Bu Intan.Itu.sudah cukup." sambung ibunya."Besok jangan kamu ulangi lagi ya.Kamu harus jadi anak baik kayak kakakmu itu".
Meskipun sudah berulangkali dinasihati ibu dan kakaknya,Aco tetap tak berubah.Ia tetap nakal dan suka memcuri.Dan hari ini ia kembali mencuri belut goreng di warung Bu Sinde.
Bu Sinde yang melihatnya berusaha memukul Aco dengan tangksi sapu lagi.Tapi kali ini Aco berhasil menyelamatkan diri.Aco berlari sekencang-kencangnya.
Bu Sinde marah besar."Awas kamu ,besok bakal saya racun" ancam Bu Sinde dengan muka merah padam.Dia sudah tak bisa mema'afkan kelakuan Aco .
*****
Seminggu kemudian Aco kembali mendatangi warung Bu Sinde.Seperti biasa ia ingin mencuri lagi.Tapi sebelum memasuki warung Aco dan kakaknya Dasi melihat seonggok dendeng goreng."Rejeki nomplok nih",pikir Aco.
Tapi Dasi kakaknya punya firasat kurang bagus.Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Jangan kamu makan dendeng itu",kata Dasi."Aku khawatir dendeng itu bercampur racun".
"Alah kakak,rejeki nomplok kok ditolak.Kapan lagi bisa makan enak.Aku gak percaya",Aco membantah dan segera menyantap dendeng goreng di halaman warung Bu Sinde itu.
Beberapa saat kemudian Aco merasa pusing.Badannya terasa panas.Mulutnya mengeluarkan busa.Aco menggelepar-gelepar sebentar sampai akhirnya jatuh tak bernyawa lagi.Aco keracunan dendeng goreng.
Dasi yang menyaksikan adiknya meregang nyawa itu menangis sejadi-jadinya."Aco,Aco jangan pergi" katanya sambil terisak.Ia sangat sedih.
Sementara Bu Sinde tertawa gembira melihat Aco sudah mati.Dia memang sengaja menjebak Aco dengan memberikan dendeng beracun.Dia jengkel sekali dengan kelakuan Aco yang suka mencuri ikan dan daging di warungnya.
Dasi kemudian pulang dan memberitahu ibunya kalau Aco mati diracun.Ibunya sedih sekali.Airmatanya mengalir tak tertahankan.
"Semoga Aco tenang di alam sana.Dan kamu harus jadi kucing yang baik.Jangan nakal.Jangan suka mencuri agar tidak bernasib seperti Aco" kata ibunya sambil memeluk Dasi.
Solo,07012021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H