"Aku masih seperti yang dulu",demikian penggalan lirik lagu karya Pance Pondaag yang dipopulerkan Dian Piesesha pada medio 80's dulu.
Saya tidak tahu apakah Pak Tjiptadinata dan Bu Roselina menyukai lagu lawas itu atau tidak.Tapi yang jelas lirik itu mewakili kesan saya terhadap pribadi pasangan yang baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-56.
Pertama kali tahu nama Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Roselina semasa awal-awal mengenal kompasiana 6 tahun lalu. Saat dimana tulisan yang tayang lebih banyak berbau kampanye politik (maklum saat itu menjelang Pemilu Presiden).Maka tulisan-tulisan Pak Tjip dan Bu Lina (begitu saya biasa menyapa mereka) jadi pilihan utama saya.Maklum bebas dari muatan politik.
Setelah lama absen dan aktif lagi di kompasiana di awal tahun 2020 lalu,saya kembali mengikuti tulisan mereka berdia.Dan ternyata mereka masih seperti yang dulu.Tetap produktif menulis.
Bahkan untuk Pak Tjip saya harus angkat topi,karena bisa konsisten menulis tiap hari dan telah menghasilkan lebih dari 5000 artikel.Menulis seolah sudah jadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan mereka berdua.
Yang menarik dari tulisan-tulisan.Pak Tjip dan Bu Lina ini adalah bahwa tulisan-tulisan itu topiknya ringan dan ditulis berasdarkan pengalaman pribadi sehari-hari.Tentang bagaimana perjuangan mereka menjalani hidup selama ini,baik dimasa suka maupun duka.
Mereka bercerita jujur apa adanya.Tak ada kesan dibuat-buat.Yang membuat saya ikut hanyut dan seolah berada dalam kisah mereka tersebut.
Meskipun belum pernah bertatap muka secara langsung ,saya yakin mereka berdua adalah sosok yang hangat,humble dan mau bersahabat dengan banyak orang.
Mereka masih seperti yang dulu,ramah dan tak gengsi memulai menyapa seseorang.Mereka bukan mencari popularitas.Tapi hanya ingin berbagi pengalaman dan cerita.Sebuah sikap yang patut kita jadikan tauladan.
Satu hal yang menarik dari mereka berdua adalah meskipun sudah lama tinggal di negri orang mereka tak lupa kampung halaman.Mereka masih seperti yang dulu,menjadi orang yang lahir dan dibesarkan di Sumatra Barat,daerah yang kental dengan budaya Minang.Takkan bertukar gulai rendang dengan pizza Australia itu.