Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Intan Permata Bunda

3 Oktober 2020   20:05 Diperbarui: 3 Oktober 2020   20:11 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama berselang datang Intan membawa nampan berisi empat piring nasi goreng telur dadar hasil masakan Serly,kakaknya   apoteker yang juga jago masak."Ayo Bun,kak Ranti,kak Serly kita sarapan dulu mumpung masih panas.Merekapun segera menikmati sarapan bersama dengan penuh keceriaan.

Seharian Bu Tina ditemani ketiga putri kesayangannya.Begitupun putri putri Bu Tina amat menyayangi bunda mereka.Hanya itulah harta berharga yang mereka miliki sekarang.Maklum Ayahanda mereka sudah berpulang enam tahun lalu ketika Intan masih SMA.

Mereka asyik bergurau,bercengkrama .Intan kemudian tiba tiba menceletuk."Intan mau cerita sedikit tentang mimpi tadi malam"."Apa mimpinya", tanya Serly penasaran."Tadi malam Intan mimpi dikasih Ayah permata biru muda.Artinya apa ya Kak? cerita Intan sambil menoleh pada Serly."Itu artinya kamu dapat keberuntungan yang luar biasa seperti permata itu.Lagian namamu kan permata ,Intan Permata jadi pas lah itu.Iya kan Bun?",kata Serly sekenanya.

"Keberuntungan bagaimana maksud Kakak?Kakak tahu sendiri kan Intan sudah lebih setahun menganggur .Justru Kakak berdua yang beruntung jadi pegawai di perusahaan terkenal" sela Intan dengan mimik sedih.

" Lantas bagaimana,Kakak jadi bingung", timpal Serly.

"Gak usah sedih Tan!",kata Bu Tina kemudian."Menurut Bunda kamu memang betul betul mendapatkan permata itu.Permata itu bukan berupa batu mulia yang mahal itu.Tapi kesediaanmu merawat Bunda sendirian selama ini.Permata berupa keikhlasan dan kebaikanmu pada Bunda selama ini.Ketiga saudaramu tak mendapatkan kesempatan ini.Bersyukurlah kamu yang dipilih Tuhan mendapatkannya" kata Bu Tina panjang lebar.

"Makanya mendiang Ayah menghadiahimu permata seperti dalam mimpimu itu.Mungkin ini hikmah kamu belum diterima bekerja di perusahaan impianmu.Kalau gak ada kamu siapa lagi yang akan merawat Bunda selama sebulan ini",lanjut Bu Tina.

"Betul Tan,Kakak berdua berterima kasih sekali sama Intan karena sudah membantu Bunda selama ini.Kadang kami merasa menyesal tak bisa menemani Bunda selama di rumah sakit.Kami terikat aturan di kantor.Makasih ya adikku yang cantik ",Ranti berbicara sambil merangkul adiknya itu.

Mata Intan berkaca,bulir bulir kecil air mata menetes di pipinya yang lesung pipit itu.Dia terharu sekali mendengar kata - kata Bunda dan kedua kakaknya tadi."Makasih ya Kak atas dukungan kalian sama Intan".

"Pantasan Ayah dulu memberimu nama Intan Permata Bunda.Karena kamulah permata bunda yang sebenarnya" kata Serly kemudian.

Tak lama berselang terdengar suara adzan Zhuhur dan merekapun bersiap berwudhu dan melaksanakan shalat Zhuhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun