Mohon tunggu...
Aditya Wijaya
Aditya Wijaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Videografer

Pengelola kanal bola Youtube @jurnalnetijen

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Loyalitas dan Metamorfosis Bambang Pamungkas

10 Juli 2024   11:39 Diperbarui: 11 Juli 2024   14:04 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: bambangpamungkas20.com

Identik mencetak gol lewat sundulan karena memiliki jumping header tinggi. Berkumis tebal dengan aksesoris perban putih di pergelangan tangan dan nomor punggung 20 menjadi ciri khasnya.

Siapa lagi kalau bukan striker legendaris Bambang Pamungkas. Pria kelahiran Getas, Kabupaten Semarang 10 Juni 1980 ini diberitakan kembali memperkuat Persija. 

Tentu bukan sebagai pemain. Namun di klub ibukota yang membesarkan nama Bambang Pamungkas di panggung sepakbola nasional itu comeback sebagai manajer.

Dinukil dari laman Persija.id, Rabu 8 Juli 2024, Mohamad Prapanca selaku Direktur Utama tim yang baru, menunjuk Bambang Pamungkas sebagai Manajer Persija untuk menyambut Liga 1 musim 2024/2025. 

Artinya, Prapanca dan Bambang Pamungkas kembali menjalani reuni di Persija. Sebab keduanya masuk dalam manajemen klub pada kompetisi Liga 1 2020 yang berhenti di tengah jalan karena pandemi Covid-19 dan Liga 1 2021/2022.

Bedanya, Prapanca kala itu sebagai Presiden klub. Sedangkan Bambang Pamungkas menduduki manajer tim di era kepelatihan Sergio Farias, Sudirman, hingga Angelo Alessio.

Loyalitas Bepe, panggilan akrab Bambang Pamungkas, bersama Persija memang tak perlu dipertanyakan lagi. Disadari atau tidak, tim yang pernah bermarkas di Stadion Lebak Bulus Jakarta Selatan itu bagi Bepe bukan sekadar kesebelasan melambungkan namanya.

Bukan juga klub pertama sekaligus pamungkasnya sebagai pemain sepakbola profesional. Lebih dari itu, Persija juga menjadi rumah istimewa bagi bapak tiga anak ini setelah berpetualang.

Klub yang berdiri tahun 1928 bernama Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ) itu tak pernah menutup pintu kepulangan Bepe semasa menjadi pemain.

Tercatat, penggemar klub Serie A Inter Milan itu sudah tiga kali pulang ke rumahnya di Persija usai memperkut EHC Hoensbroek Norad Belanda (2000), Selangor FA Malaysia (2005-2007, dan Pelita Bandung Raya (2014 - 2015).

Jadi tidak mengherankan, pada 2019, tepatnya dua minggu selepas gantung sepatu, Bepe langsung mengiyakan tawaran klub berlambang Monas tersebut sebagai manajer tim di periode pertamanya.

Buah kesetiaan dari pengoleksi 87 pertandingan dan 38 gol bersama Timnas Indonesia untuk mengemban tugas Persija. Kesetiaan sekaligus simbiosis mutualisme Bepe dengan Persija Jakarta.

Jalan Karier Setelah Pensiun

Sumber: Instagram.com/bepe20
Sumber: Instagram.com/bepe20

Bertambahnya umur, faktor fisik, rentan cedera, yang berujung penurunan performa merupakan siklus akhir pesepakbola. Kenyataan yang tak bisa dibohongi, sekalipun cinta mereka begitu besar di atas lapangan hijau.

Bukan bermaksud menghakimi, ada banyak cerita atlet maupun pesepakbola di masa mudanya berprestasi, tapi menginjak usia senja hidupnya terlunta-lunta. 

Saking nelangsanya, prestasi yang berwujud medali terpaksa dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Terpuruk, terlupakan, dan tergilas oleh zaman. 

Secara jalan karier, menurut pandangan saya, Bepe ini salah satu role model ideal purna tugas seorang atlet, khususnya pesepakbola di Indonesia. Ia menerapkan pension plan alias perencanaan hari tua yang cukup berhasil.

Seperti yang dituliskan kompasianer Deddy Husein Suryanto berjudul "Bambang Pamungkas Mengajak Kita Hidup Cerdas". Dia mengulas sosok Bepe di luar lapangan sebagai youtuber, blogger, penulis buku, hingga memprediksi Bepe akan sering muncul di televisi pasca pensiun.

Ramalan yang terbukti ampuh. Bepe pasca pensiun tidak hanya menjadi manajer, tetapi juga komentator. Bahkan Pemimpin Redaksi PSJ TV. Termasuk brand ambassador sejumlah produk yang dapat dilihat di akun Instagramnya.

Akun media sosial Instagram @bepe20 yang memiliki 1,4 juta followers itu menjadi etalase sekaligus nostalgia para penikmat bola untuk mengetahui kabar terbarunya.

Memang bukan sesuatu yang baru. Karena pada era sekarang, para pemain Indonesia yang berlabel Timnas juga tidak kalah dalam urusan jumlah followers. Seiring prestasi Garuda yang semakin mengilap dibawah asuhan Shin Tae-yong dan gencarnya pemain keturunan.

Jadi, kalau ada pemain yang aktif bermedsos dan bikin konten eksklusif di Instagram itu sah-sah saja. Jangan kaget pula ketika ada pemain yang memutuskan menjadi PNS dengan bergabung ke institusi TNI/Polri.

Meskipun dianggap pragmatis oleh sebagian penikmat bola. Saya rasa keputusan tersebut tentu dipilih sang pemain untuk memastikan keberlangsungan hidupnya di masa tua. 

Apalagi sampai yang banting setir jadi politisi atau legislator. Artinya sepakbola membuktikan sebagai salah satu cabang olahraga populer sekaligus pendulang suara dalam Pemilu.

Kembali soal jalan karier, praktis, banyak pemain setelah pensiun memutuskan mengambil lisensi kepelatihan. Bekal ilmu tersebut lantas digunakan untuk mendirikan sekolah sepakbola (SSB) maupun akademi di tingkat grassroot, hingga dipercaya menukangi berbagai klub di level kompetisi Indonesia. 

sumber: bambangpamungkas20.com
sumber: bambangpamungkas20.com

Bahkan beberapa diantaranya menjelma menjadi staf kepelatihan hingga pelatih Timnas Indonesia berbagai kelompok umur. Sebut saja Fachri Husaini, Aji Santoso, Widodo C Putro, hingga Nova Arianto.

Gantung sepatu tidak serta merta membuat mereka meninggalkan si kulit bundar. Seperti halnya Bepe yang telah 20 tahun lamanya berkarier dengan selebrasi berlari sambil membentangkan kedua tangan dan diakhiri mengayunkan tinju ke langit.

Jalan hidupnya bak metomorfosis kupu-kupu. Layaknya telur menetas jadi ulat, menjelma kepompong, dan siap terbang menjadi kupu-kupu.

Tinggal menunggu metamorfosis Bepe demi lambang Garuda di dada. Dipercaya menjadi manajer Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI, bahkan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun