Memang bukan sesuatu yang baru. Karena pada era sekarang, para pemain Indonesia yang berlabel Timnas juga tidak kalah dalam urusan jumlah followers. Seiring prestasi Garuda yang semakin mengilap dibawah asuhan Shin Tae-yong dan gencarnya pemain keturunan.
Jadi, kalau ada pemain yang aktif bermedsos dan bikin konten eksklusif di Instagram itu sah-sah saja. Jangan kaget pula ketika ada pemain yang memutuskan menjadi PNS dengan bergabung ke institusi TNI/Polri.
Meskipun dianggap pragmatis oleh sebagian penikmat bola. Saya rasa keputusan tersebut tentu dipilih sang pemain untuk memastikan keberlangsungan hidupnya di masa tua.Â
Apalagi sampai yang banting setir jadi politisi atau legislator. Artinya sepakbola membuktikan sebagai salah satu cabang olahraga populer sekaligus pendulang suara dalam Pemilu.
Kembali soal jalan karier, praktis, banyak pemain setelah pensiun memutuskan mengambil lisensi kepelatihan. Bekal ilmu tersebut lantas digunakan untuk mendirikan sekolah sepakbola (SSB) maupun akademi di tingkat grassroot, hingga dipercaya menukangi berbagai klub di level kompetisi Indonesia.Â
Bahkan beberapa diantaranya menjelma menjadi staf kepelatihan hingga pelatih Timnas Indonesia berbagai kelompok umur. Sebut saja Fachri Husaini, Aji Santoso, Widodo C Putro, hingga Nova Arianto.
Gantung sepatu tidak serta merta membuat mereka meninggalkan si kulit bundar. Seperti halnya Bepe yang telah 20 tahun lamanya berkarier dengan selebrasi berlari sambil membentangkan kedua tangan dan diakhiri mengayunkan tinju ke langit.
Jalan hidupnya bak metomorfosis kupu-kupu. Layaknya telur menetas jadi ulat, menjelma kepompong, dan siap terbang menjadi kupu-kupu.
Tinggal menunggu metamorfosis Bepe demi lambang Garuda di dada. Dipercaya menjadi manajer Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI, bahkan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H