Siapa sangka, pelatih SSB di kampung halamannya tersebut adalah Aples Gideon Tecuari. Mantan pemain timnas Indonesia seangkatan Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Kurnia Sandy yang pernah mencicipi latihan di Italia bersama PSSI Primavera.
Aples mengatakan, Fajar berlatih di SSB Mansinam selama tiga tahun alias semasa dia duduk di bangku SMPN 1 Manokwari. "Dia selalu latihan. Padahal jarak rumah dan lapangan itu cukup jauh. Latihan fisik sampai latihan di pantai dia datang," kata Aples dalam wawancara via Papuadalamberita.com kala itu.
Setelah lulus SMP, Fajar melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Campaka Purwakarta. Datang dari timur Indonesia, Fajar remaja nekat merantau di tanah Sunda untuk bergabung di Akademi Asli Sepak Bola Anak Desa (ASAD) 313 Jaya Perkasa didikan Bupati Purwakarta saat itu, Dedi Mulyadi.
Potensinya membuat dia bergabung bersama Tim Pelajar U-16 Kemenpora hingga Timnas U-16 Piala AFF. Sehingga direkrut akademi Persib Youth dan Kalteng Putra Youth hingga menimba ilmu di Inggris bersama Garuda Select.
Sedangkan permulaan karier sebagai pemain bola semi profesional dimulai dari kompetisi Liga 3 di PS Bina Taruna. Berlanjut "naik kelas" di Liga 1 bersama Borneo FC yang tercatat debut melawan Persebaya Surabaya di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, pada 4 September 2021.
Itulah kilas balik perjalanan wonderkid asal tanah Papua, Fajar Fathurrahman. Dari Fajar kita belajar bahwa talenta dapat diasah terus menerus dengan tekun berlatih. Selamat Fajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H