Mohon tunggu...
Bintang
Bintang Mohon Tunggu... -

there is no poverty in my generation

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Apa Perbedaan antara Vegan dengan Vegetarian?

14 Juli 2014   03:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang vegan menghilangkan semua produk hewani dari dietnya, termasuk susu. Para vegan umumnya menolak memakai pakaian dari kulit serta menghindari produk lain yang terbuat dari hewan seperti wol dan sutra. Motif seorang vegan didorong pada rasa kemanusiaannya terhadap binatang, bahwa binatang selayaknya tidak boleh disakiti dan hak untuk hidupnya harus dihormati. Sedang seorang vegetarian tidak makan daging, ikan, atau unggas, tapi mungkin masih makan produk hewani lain seperti susu, keju, telur, atau yoghurt. Seseorang menjadi vegetarian didasarkan pada berbagai motif seperti menghilangkan daging demi kesehatan mereka. Itu sebab, terdapat berbagai pengelompokan vegetarian. Lacto-vegetarian akan makan susu, tetapi tidak telur. Ovo-vegetarian akan makan telur, tapi tidak susu. Lacto-ovo vegetarian akan makan telur dan produk susu. Alasan pilihan ini bervariasi dan berdasarkan keyakinan tiap individu. Dalam beberapa kasus, pilihan didasarkan pada pertimbangan moral, sedang yang lain pada kebutuhan diet atau preferensi lain. Di sisi lain, vegan menghilangkan produk daging, susu, dan produk hewan lainnya semata untuk melindungi hak asasi hewan. Vegan berpandangan bahwa hewan tidak boleh dimanfaatkan oleh manusia, dan bahwa komersialisasi hewan akan melibatkan pelanggaran terhadap hak dasar hewan untuk hidup. Para vegan mengkritisi berbagai metode tidak manusiawi saat hewan dipelihara hingga disembelih demi untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenangkan kompetisi bisnis. Ada juga masalah kemanusiaan yang terkait dengan pilihan antara menjadi vegetarian atau vegan. Semakin banyaknya tanah yang digunakan untuk peternakan akan mengurnagi lahan pertanian sehingga memicu kelaparan. Selain itu, banyak negara-negara dunia ketiga beternak sapi untuk diekspor ke negara-negara kaya, sementara warga negara mereka sendiri kelaparan, tidak mampu membeli daging. Namun, kesehatan mungkin menjadi alasan paling umum untuk menjadi seorang vegetarian atau vegan. Dimulai pada awal 80-an dan terus berlanjut sampai akhir tahun 90an, berbagai studi menemukan bahwa diet vegetarian jauh lebih sehat daripada diet yang meliputi daging. Studi tersebut menemukan bahwa menghilangkan daging mampu mengurangi kemungkinan tertular berbagai jenis penyakit kronis dan beberapa jenis kanker. sumber: beberapa sumber Yuk join juga di: Komunitas Vegan / Vegetarian Indonesia (klik link disamping)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun