Dalam dukungan yang diberikan oleh Korea Utara terhadap Rusia, menunjukkan bahwasanya terdapat pergeseran dinamika geopolitik. Yang dimana negara-negara seperti Rusia yang sedang terisolasi dapat membangun aliansi untuk melawan dominasi blok Barat.
Hal ini juga dapat memicu adanya pembagian dunia menjadi dua blok antara blok Barat yang mendukung tatanan internasional dan negara-negara yang menentangnya seperti Rusia dan Korea Utara. Membuat dunia semakin terbagi dalam blok-blok yang saling berlawanan.
Aliansi ini mungkin dapat menentang norma internasional, karena dalam realisme negara lebih mengutamakan kepentingan dan kekuatan. Dalam dukungan yang diberikan oleh Korut, merupakan salah satu contoh bagaimana suatu negara berfokus pada survival di tengah ketegangan dan lebih mengutamakan kekuatan militer.
Yang pada intinya dukungan yang diberikan oleh Korut terhadap Rusia ini menunjukkan bahwasanya negara-negara bertindak rasional untuk mengamankan kepentingan nasionalnya.Â
Teori realisme dalam hubungan antara Rusia dan Korea Utara ini dapat dikatakan masih sangat relevan karena kedua negara ini membuat aliansi untuk memperkuat posisi mereka di dunia internasional untuk menghadapi ancaman eksternal. Hubungan kedua negara ini juga menciptakan apa yang dinamakan keseimbangan kekuatan atau Balance Of Power untuk mengimbangi kekuatan Ukraina dan sekutunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H