Mohon tunggu...
Birlanti Zahidah
Birlanti Zahidah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hi 🖐🏿

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal usul Marga Tan (Chen)

9 Juli 2020   01:51 Diperbarui: 27 Mei 2021   15:28 6771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bahasa mandarin Tan disebut  "Chen". Merupakan nama keluarga ke-5 yang paling umum di China, serta merupakan marga Tionghoa yang paling banyak penggunanya di daratan China. Di Indonesia pun nama awalan "Tan" dari suku Tionghoa sudah tidak asing lagi. 

Perlu diketahui bahwasannya Tionghoa bukanlah agama melainkan suku. Melansir dari wikipedia saat ini 35% suku tionghoa yang menganut agama Katolik, 9% Protestan, 50% Buddha, sebagian kecil  menganut agama Islam dan Kong Hu Cu.  Tertulis dalam buku "Bai Jia Xing" bahwa marga Tan menempati urutan ke 10 dari ratusan marga Tionghoa. 

Baca juga : Peran Suku Tionghoa dalam Soempah Pemoeda 1928

Selain dipakai oleh warga Tionghoa, marga ini juga dipakai oleh warga negara Vietnam dan Korea. Bahkan di Singapura dan Hongkong marga ini menduduki urutan pertama diantara marga-marga lainnya.  

Diceritakan bahwasannya dahulu pada masa pemerintahan Gui Man, wilayah Chen merupakan wilayah yang kuat dan rakyatnya hidup makmur sejahtera. Gui man adalah keturunan Kaisar Shun, setelah Gui Man meninggal dunia, terjadilah perang saudara dan perebutan kekuasaan. 

Baca juga : Sejarah Panjang Perjuangan Suku Tionghoa di Indonesia

Hingga akhirnya menyebabkan rakyatnya menderita lalu mengungsi ke daerah lain. Namun mereka masih tetap setia terhadap Gui Man yang telah mendirikan wilayah Chen, lalu sebagian besar rakyat keturunan Gui Man memakai nama wilayahnya sendiri sebagai marga. Hingga sekarang marga Chen masih dikenal luas. 

Saat ini wilayah Chen berubah menjadi kabupaten Huai Yang, Propinsi Henan, China.  Dan tidak sedikit marga Tan dari seluruh penjuru dunia yang sering mengujungi pemakaman Gui Man yang berdada di kota Huai. 

Baca juga : Suku Jawa di Suriname & Suku Tionghoa di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun