Bila ada sekelompok teman sedang ngobrol tentang proses melahirkan, saya akan sangat bersemangat bergabung untuk berbagi cerita tentang menjalani operasi caesar pakai BPJS. Mengapa?
Sebab, saya dan suami dapat melewati proses tersebut dengan lancar jaya, mulai dari urusan administrasi, rumah sakit, konsultasi dengan dokter, operasi caesar itu sendiri, bahkan sampai perawatan usai melahirkan. Tidak ada satu pun hambatan yang mempersulit kami.
Padahal, dulu, saya sempat ragu dan keukeuhingin melahirkan dengan operasi caesar pakai asuransi dari kantor atau biaya sendiri. Meski kedua pilihan tersebut juga bukan yang terbaik -- karena kami terpaksa harus menguras tabungan, saya bersikeras menghindari BPJS.
Bukan karena citra BPJS yang lekat dengan kalangan bawah -- saya tidak peduli dengan hal itu, melainkan karena saya takut dokter dan pihak rumah sakit akan menangani saya setenga hati kalau saya pakai BPJS. Saya khawatir akan terjadi komplikasi usai melahirkan. Saya was-was anak saya akan ditelantarkan. Pokoknya, banyak takutnya.
Namun setelah cukup lama ngobrol dengan seorang teman yang sudah merasakan manfaat BPJS, saya akhirnya mulai percaya diri memilih operasi caesar pakai BPJS. Suami juga sangat mendukung, jadi dia selalu ada di setiap prosesnya.
Syarat: harus ada indikasi medis
Agar bisa menjalani operasi caesar pakai BPJS, seseorang harus punya indikasi medis terlebih dahulu. Seperti ditulis di situs Panduan BPJS, indikasinya bisa berupa posisi bayi yang sungsang, ketuban pecah, atau sebagainya.
Dalam kasus saya, indikasi medisnya yaitu mata kiri saya minus cukup tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Untuk lebih menguatkan indikasi ini, saya memeriksakan diri ke dokter mata di usia kehamilan 8 bulan.
Saya kemudian datang ke seorang dokter kandungan saya di Rumah Sakit Sentra Medika Cibonong, untuk minta surat keterangan bahwa saya harus melahirkan melalui operasi caesar.
Karena sejak awal dokter kandungan saya tahu bahwa saya pakai kacamata, dia bersedia untuk memberikan surat keterangan. Bahkan tanpa diminta, dia sudah menawarkan diri.
Prinsip berjenjang