Mohon tunggu...
Birgitta Wastu
Birgitta Wastu Mohon Tunggu... Guru - Do good. And good will come to you.

Be kind, be fair, be honest, be true, and all of these things will come back to you.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Pembelajaran Menurut Metode Montessori

29 Oktober 2021   23:56 Diperbarui: 30 Oktober 2021   00:21 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya anak-anak memiliki kekuatan dalam dirinya untuk berkembang dengan sendiri, hasrat yang alami untuk belajar dan mengetahui hal baru, bersama dengan keinginannya yang kuat untuk mendapatkan kesenangan. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang sangat penting. Melalui Pendidikan, maka akan lahir manusia-manusia yang mampu memberikan sumbangan kepada orang lain, dengan potensi dan bakat yang dimiliki.

Montessori adalah metode Pendidikan yang ditemukan oleh Maria Montessori, seorang dokter Wanita asal Italia yang lahir pada tahun 1870. Metode Pendidikan modern yang dikembangkan oleh Montessori ini dianggap berbeda dengan metode Pendidikan lainnya, metode Montessori adalah metode pendidikan yang membantu anak untuk berkembang dengan membebaskan anak untuk bereksplorasi.

Menurut beliau, anak-anak belajar dengan baik dalam lingkungannya adalah belajar yang sesuai ukuran untuk merangsang dan memudahkan anak untuk menyerap ilmu atau pikiran mereka. Beliau menekankan  pada kemandirian dan keaktifan anak dengan pembelajaran secara langsung melalui praktik dan permainan kolaboratif. System Pendidikan sejak usia dini adalah usia yang sesuai dengan perkembangan anak, dimana peran orang dewasa sangat penting dalam membantu perkembangan mereka secara optimal.

Metode Montessori mempunyai landasan pemikiran, bahwa pada tahun awal seorang anak, mereka memiliki masa peka atau masa dimana digambarkan sebagai sebuah potensi yang akan berkembang sangat pesat.  pada masa inilah anak harus segera difasilitasi dengan alat-alat permaian yang mendukung aktualisasi agar potensi yang dipunya pun muncul. Dan guru memiliki kewajiban untuk mengobservasi perkembangannya ketika munculnya masa peka dalam diri anak.

Kebebasan adalah hal utama dalam metode Pendidikan pembelajaran Montessori. Dimana anak memiliki kebebasan untuk berpikir, berkarya dan berbuat seuatu yang baru. Proses pembelajaran pada kelas Montessori banyak melibatkan banyak peralatan, dalam pengaturan kelasnya pun ruangan yang bisa dijangkau oleh anak dan menggunakan bahan yang tidak berbahaya. Ruangan kelas di sekolah Montessori jauh berbeda dengan tata ruang kelas di sekolah biasanya. Anak bebas memilih alat pelajaran  yang dibutuhkan oleh minat dan kebutuhan anak. Dan setiap alat memiliki fungsi tertentu dalam merangsang perkembangan anak. Meja dan kursi yang kecil dan dapat dipindah-pindahkan oleh anak sendiri untuk posisi duduk anak agar lebih leluasa dan nyaman seperti layaknya di rumah sendiri.

Dasar pendidikan metode Montessori berdasarkan 3 hal, yaitu Pendidikan sendiri, masa peka dan kebebasan. Dengan 3 dasar pendidikan ini, maka karakteristik anak yang cocok untuk menggunakan metode ini adalah anak-anak yang gaya belajarnya melalui visual, auditori dan kinesteik.

Adapun tujuan metode Montessori dalam mengembangkan potensi anak adalah:

  • Membantu para orang tua dalam menerapkan pola belajar yang efektif.
  • Membantu anak dalam mengembangkan intelektual, psikomotor dan efektifitas yang ada pada diri anak.
  • Mengajarkan anak cara belajar yang efektif, menyenangkan dan mengikuti minat secara optimal melalui permainan.
  • Mengembangkan ketrampilan yang menekankan pada pentingnya anak bekerja bebeas dan dalam pengawasan yang terbatas.
  • Anak diajarkan berkonsentrasi sambal berkreasi.
  • Guru hanya sebagai pembimbing dan pengamat, karena anak dibiasakan mandiri untuk memilih pembelajarnnya sesuai dengan keinginan sendiri.

Selain tujuan belajar menurut metode Montessori, dalam hal ini Orang tua juga mempunyai tantangan jika belajar / menyekolahkan anaknya di sekolah yang menggunakan metode Montessori, yaitu:

  • Sekolah dengan metoden Montessori cenderung lebih mahal, dikarenakan dalam pembelajaran menggunakan banyak bahan dan alat belajar serta pelatihan yang Panjang untuk para pengajarnya.
  • Sekolah dengan metode ini masih terbatas di perkotaan, dan tidak semua orang dapat menjangkau di luar area tersebut.
  • Dapat terjadi kesenjangan pengetahuan antar satu bidang yang anak sukai dengan pengetahuan yang tidak disukai. Dan hal ini sangat mengkhawatirkan karena akan mempengaruhi kehidupan anak di masa depan.
  • Lingkungan dan metode pembelajaran yang membebaskan anak dapat membuat kelas lebih sulit untuk diatur.

Pada akhirnya, setiap metode Pendidikan anak berbeda-beda, metode ini pasti memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Oleh karena itu, sebagai Orang Tua yang memilih sekolah untuk anaknya bukan hanya melihat dari metode pembelajarannya saja yang tepat, namun juga harus melihat gaya belajar yang anak-anak sukai, dan cocok untuk perkembangan masa depan anak selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun