Mohon tunggu...
Birgita Titah
Birgita Titah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Departemen Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metamorfosis Sudut Pandang "Profesi Konselor" melalui Pengalaman Program Asistensi Mengajar di SMP Negeri 3 Batu

19 Juni 2024   18:08 Diperbarui: 19 Juni 2024   18:12 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan Ujian Sekolah/dok. pri

Author: Titah Pangesti Prameswari, Hilmi Mahdi, Intan Ayu Sabila, Julia Pande Prinandasari, Tasladia Aura Rahma, Viona Virza Fajriyah

Asistensi Mengajar menjadi salah satu bentuk program yang terdapat dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kampus Merdeka adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). MBKM memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk mengasah kemampuan dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai langkah persiapan karir yang komprehensif untuk mempersiapkan generasi terbaik Indonesia. Program Asistensi Mengajar adalah aktivitas pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif dengan guru di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dalam subsistem pendidikan formal meliputi Taman Kanak-Kanak-Kelompok-Bermain (TK-KB), Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sederajat, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)  sederajat, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/MA/SMK) sederajat. Tujuan dari program Asistensi Mengajar adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa bidang pendidikan untuk turut serta membelajarkan dan memperdalam ilmu dengan menjadi guru di sekolah. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

SMP Negeri 3 Batu menjadi salah satu satuan pendidikan SMP yang berkolaborasi dengan Universitas Negeri Malang untuk melaksanakan program Asistensi Mengajar. SMP Negeri 3 Batu beralamat di Jalan Ir. Soekarno No. 8, Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, jika dari arah Kota Malang, SMP Negeri 3 Batu terletak di sebelah kiri jalan. Bangunan SMP Negeri 3 Batu mudah dikenali karena identik dengan warna birunya. Program Asistensi Mengajar Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024 melibatkan mahasiswa Universitas Negeri Malang Departemen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sejumlah tiga mahasiswa, mahasiswa Departemen Pendidikan Seni Rupa sejumlah tiga mahasiswa, dan mahasiswa Departemen Bimbingan dan Konseling sejumlah enam mahasiswa. Dengan demikian, total mahasiswa yang melaksanakan program Asistensi Mengajar Semester Genap Tahun Ajaran di SMPN 3 Batu ada dua belas mahasiswa.

Kegiatan Program Asistensi Mengajar Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024 dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2024. Pada hari Senin, 19 Februari 2024 Prof. Dr. Ponimin, M.Hum selaku dosen pembimbing lapangan melakukan pengantaran tim Asistensi Mengajar SMPN 3 Batu Semester Genap Tahun 2023/2024. Pengantaran tersebut menjadi awal bagi mahasiswa melaksanakan program kegiatan di sekolah mitra. Program Asistensi Mengajar dilaksanakan dalam tiga bentuk kegiatan, yaitu kegiatan akademik, kegiatan non akademik, dan kegiatan administrasi.

Selama kegiatan Asistensi Mengajar, mahasiswa Bimbingan dan Konseling mendapatkan pengalaman melaksanakan kegiatan akademik berupa pelaksanaan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling individual, konseling kelompok, konferensi kasus dan home visit.  Bimbingan klasikal adalah program bimbingan yang dilakukan dengan sasaran peserta didik dalam kelas. Setiap mahasiswa Departemen Bimbingan mendapatkan bagian untuk menjadi konselor pada kelas yang berbeda. Topik yang digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dipilih berdasarkan data kebutuhan yang didapatkan dari need assessment yang telah dilaksanakan. Fungsi layanan dalam bimbingan klasikal adalah layanan pencegahan atau pemahaman dan pengembangan. Bimbingan kelompok adalah program bimbingan yang dilakukan dengan sejumlah anggota kelompok untuk memanfaatkan dinamika kelompok.  Serupa seperti layanan bimbingan klasikal, layanan bimbingan kelompok memiliki fungsi pencegahan atau pemahaman dan pengembangan. Anggota kelompok dipilih berdasarkan kesesuaian topik dengan kebutuhan secara individual yang ditentukan dengan observasi selama kegiatan belajar.

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal/dok. pri
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal/dok. pri

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok/dok. pri
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok/dok. pri

Beralih pada layanan yang memiliki fungsi pengentasan. Setiap mahasiswa mendapat pengalaman melaksanakan konseling, baik konseling individu dan konseling kelompok. Konseling adalah proses pemberian bantuan kepada peserta didik yang memiliki permasalahan sehingga ia mampu menemukan solusi untuk mengatasi masalah yang dimiliki.  Tidak sebatas melaksanakan konseling, dalam rangka membantu peserta didik mengentas permasalahan yang dialami mahasiswa Departemen Bimbingan dan Konseling juga melaksanakan konferensi kasus. Konferensi kasus adalah forum yang direncanakan untuk membahas permasalahan yang dialami seseorang bersama dengan pihak-pihak terkait. Dalam konferensi kasus yang dilaksanakan, tim Asistensi Mengajar Bimbingan dan Konseling melibatkan konseli secara langsung, wali kelas dan guru Bimbingan dan Konseling.

Pelaksanaan Konseling Kelompok/dok. pri
Pelaksanaan Konseling Kelompok/dok. pri

Tantangan utama dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terutama satuan Sekolah Menengah Pertama adalah meningkatkan pemahaman akan tujuan dan manfaat Bimbingan dan Konseling. Eksistensi Bimbingan dan Konseling pada peserta didik menjadi hal yang perlu ditingkatkan. "Masih banyak peserta didik yang menanggap bahwa barang siapa yang dipanggil tim BK atau memasuki ruang BK adalah siswa yang bermasalah, hal tersebut menyebabkan banyak peserta didik kurang tertarik untuk memanfaatkan BK sebagai wadah yang dapat membantu mereka" ujar Titah, salah satu mahasiswa tim Asistensi Mengajar Departemen Bimbingan dan Konseling.   Hal tersebut menjadi misi utama bagi calon pendidik terutama dalam bidang bimbingan dan konseling untuk meningkatkan eksistensi peran bimbingan dan konseling dan mengarahkan pemahaman peserta didik tentang peran Bimbingan dan Konseling sesungguhnya. Mengapa hal tersebut sangat penting? Pemanfaatan BK bagi peserta didik sangat membantu perkembangan secara optimal, oleh karena itu meningkatnya eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat menjadi pendorong bagi peserta didik untuk memanfaatkan Bimbingan dan Konseling secara maksimal.

Pelaksanaan program Asistensi Mengajar tidak hanya memberikan pengalaman dalam bidang akademik. Berbagai pengalaman kegiatan, program kerja dan administrasi sekolah juga kami dapatkan. Kurikulum merdeka mewajibkan sekolah melaksanakan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5). Kurikulum yang digunakan SMP Negeri 3 Batu adalah kurikulum merdeka. Hal ini menjadi salah satu pengalaman yang belum pernah tim dapatkan sebelumnya. Selama kegiatan asistensi mengajar, tim Asistensi Mengajar SMP Negeri 3 Batu mendapatkan kesempatan dua kali kegiatan P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan dan kewirausahaan. Pada saat kegiatan P5, tim asistensi mengajar berperan dalam menjadi pendamping keseluruhan rangkaian kegiatan. Dengan mendapatkan pengalaman menjadi pendamping P5, mahasiswa mendapat gambaran bagaimana merancang rangkaian kegiatan berkelanjutan sesuai dengan tema dan bentuk kegiatan yang bervariasi.

Selain P5, tim Asistensi Mengajar SMP Negeri 3 Batu juga berkolaborasi dengan sekolah untuk melaksanakan kegiatan Pondok Ramadhan. Kegiatan Pondok Ramadhan dilaksanakan dengan beberapa rangkaian kegiatan yaitu pondok ramadhan, lomba murottal dan kaligrafi, pemberian zakat, bagi-bagi takjil dan pembagian zakat. Pelaksanaan parenting day juga menjadi salah satu kegiatan non akademik yang dilaksanakan pada saat Asistensi Mengajar. Tema kegiatan yang dilakukan adalah "Selamatkan Remaja dari Bahaya Pergaulan Bebas demi Terwujudnya Generasi Muda Harapan Bangsa dan Keluarga" dengan bentuk kegiatan seminar serta refleksi diri bersama orang tua tentang pentingnya majauhkan diri dari bentuk-bentuk kenakalan yang sering terjadi. Pengalaman ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan, karena dalam kegiatan ini kami dapat melihat ketulusan orang orang tua terhadap peserta didik pada saat pelaksanaan refleksi diri.

Pelaksanaan Parenting Day/dok. pri
Pelaksanaan Parenting Day/dok. pri

Pengalaman administrasi sekolah juga mendapat salah satu pengalaman utama yang kami dapatkan selama Asistensi Mengajar. Sebagai seorang mahasiswa, manajemen sekolah merupakan hal yang masih asing. Dengan melaksanakan program Asistensi Mengajar, kami mendapat gambaran secara langsung terkait manajemen sekolah yang harus dilaksanakan. Pengalaman manajemen dan administrasi sekolah yang kami dapatkan tidak lain adalah pengalaman dalam bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang sarana dan prasarana, piket perpustakaan, dan piket tata usaha. Pengalaman berkontribusi dalam setiap bidang di sekolah menjadi pengalaman yang sangat berharga karena hal tersebut tidak didapatkan dalam pembelajaran di kampus. Program Asistensi Mengajar memberikan manfaat yang luar biasa bagi mahasiswa calon tenaga pendidik dimasa yang akan datang. Pengalaman ini menjadi bekal terkait gambaran kompleksias beban tanggung jawab yang harus dilaksanakan ketika menjadi guru. Kerja sama tim, dinamika berkelompok, toleransi menjadi hal yang penting untuk ditingkatkan ketika menjadi seorang guru. Keberhasilan visi dan misi sekolah dapat tercapai ketika seluruh tenaga pendidik mampu membangun kerja sama yang positif. Hal tersebut serupa dengan keberhasilan program Asistensi Mengajar yang dilaksanakan, ketika tim dapat berdinamika dengan baik maka keberhasilan program dan tanggungan yang harus diselesaikan dapat tercapai secara maksimal.

Persiapan Ujian Sekolah/dok. pri
Persiapan Ujian Sekolah/dok. pri

Keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan dalam Asistensi Mengajar sangat berkesan dan penuh makna. SMP Negeri 3 Batu memberikan berbagai first experience yang dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk pengembangan kompetensi calon tenaga pendidik. Dalam pelaksanaan bidang bimbingan dan konseling, pengalaman baru yang sangat berkesan  adalah melaksanakan konferensi kasus. Dalam pelaksanaan konferensi kasus, kami belajar untuk membahas permasalahan yang dialami peserta didik secara mendalam dengan tujuan membantu peserta didik tersebut menyelesaikan permasalahan yang dimiliki bersama pihak-pihak terkait. Pelaksanaan konferensi kasus tidak semudah pengertian secara teoritis. Konselor memiliki peran yang besar dalam keberhasilan forum yang dilaksanakan, terlebih jika konferensi kasus melibatkan konseli secara langsung. Sebuah kasus atau permasalahan merupakan hal yang sensitif terlebih jika dibahas dengan beberapa pihak terkait. Hal tersebut menjadi tantangan konselor dalam mengemukakan tujuan dan membangun dinamika konferensi kasus sehingga keterbukaan dan pembahasan secara mendalam tanpa memojokkan konseli dapat tercapai. Selain itu, konselor juga harus mampu bersikap netral dan membatasi pemberian reaksi emosional secara berlebihan akan permasalahan atau kasus yang sedang dibahas. Fokus dalam pelaksanaan konferensi kasus adalah penanggulangan permasalahan yang dialami konseli. Pengalaman konferensi kasus yang dilaksanakan ketika asistensi mengajar di SMPN 3 Batu sangat membantu calon konselor untuk meningkatkan dan mengevaluasi sikap-sikap dan kiat-kiat pembangunan dinamika ketika pelaksanaan konferensi kasus.

Pembangunan dinamika dan kompetensi konselor tidak hanya perlu dibangun pada saat pelaksanaan konferensi kasus, tim Asistensi Mengajar Departemen Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 3 Batu sepakat bahwa kunci keberhasilan dan penerimaan materi oleh peserta didik dalam setiap pemberian layanan dipengaruhi oleh bagaimana konselor mampu membangun hubungan keragaman karakteristik peserta didik. Tidak bisa dipungkiri, antusiasme peserta didik dalam melaksanakan layanan menjadi faktor utama ketercapaian tujuan pelaksanaan layanan yang diinginkan. Menciptakan suasana belajar untuk meningkatkan antusiasme peserta didik bukanlah hal yang mudah dilakukan terlebih dengan adanya perkembangan IPTEK saat ini. Hal ini juga menjadi tantangan yang sangat besar bagi konselor dan para tenaga kependidikan untuk mampu menciptakan pembelajaran yang menarik sesuai dengan perkembangan zaman sehingga mampu meningkatkan antusiasme belajar peserta didik.

Program Asistensi Mengajar sangat memberikan gambaran terkait tantangan tenaga kependidikan dalam memberikan intervensi pembelajaran. Hal ini menyadarkan tim terkait pentingnya peran bimbingan dan konseling dalam pembentukan karakter peserta didik dalam rangka mencapai tugas perkembangan pada fase kehidupan yang dijalani terutama dalam lingkup pendidikan formal. Bimbingan, pendampingan dan pengalaman yang telah diberikan oleh pihak sekolah, terutama guru pamong beserta tim bimbingan dan konseling SMP Negeri 3 Batu sangat membantu tim Asistensi Mengajar Bimbingan dan Konseling mampu beradaptasi dalam lingkungan sekolah serta mampu melaksanakan pelaksanaan layanan secara tuntas. "Implementasi secara teoritis tidak mudah dilaksanakan pada saat guru melaksanakan praktik mengajar secara langsung di lapangan. Dengan mendapatkan pengalaman mengajar pada program Asistensi Mengajar ini, semoga kalian memahami tantangan akan pentingnya melakukan penyesuaian kepada peserta didik dan lingkungan" ujar guru pamong.  Kami selaku tim Asistensi Mengajar Departemen Bimbingan dan Konseling menyadari bahwa berbagai kekurangan dan keterbatasan masih ada dalam diri kami. Akan tetapi, segala pengarahan, pengalaman dan kesempatan yang telah didapat meyakinkan kami bahwa hal tersebut akan menjadi awal dalam peningkatkan kompetensi dalam diri. Dengan demikian di masa yang akan datang kelak, kami dapat menjadi tenaga kependidikan dalam bidang bimbingan dan konseling yang berkompeten dan peka terhadap kebutuhan peserta didik.

Pelaksanaan kegiatan program Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024 di nyatakan selesai pada hari Jumat, 14 Juni 2024 dengan pelaksanaan kegiatan penjemputan yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Prof. Dr. Ponimin, M.Hum. "Semoga pengalaman Program Asistensi Mengajar membantu kalian paham bahwa menjadi seorang guru tidak hanya bertanggung jawab dalam mengajar, tetapi juga memiliki tanggungan-tanggungan akademik yang harus diselesaikan" ujar Pak Budi selaku Kepala Sekolah. Kami berharap kedatangan tim dalam keluarga SMP Negeri 3 Batu adalah suatu hal yang bermakna bagi seluruh warga SMP Negeri 3 Batu secara khusus bagi tim Bimbingan dan Konseling serta seluruh peserta didik yang terkasih. Semoga SMP Negeri 3 Batu senantiasa menjadi sekolah unggulan yang penuh dengan generasi emas penerus bangsa.

Penjemputan Mahasiswa Asistensi Mengajar Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024/dok. pri
Penjemputan Mahasiswa Asistensi Mengajar Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024/dok. pri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun