Skeptisme dan pesimisme publik Sumut dalam menyambut pilkada Sumut 1 ternyata beberapa waktu lalu berbalik situasinya. Mungkin kejenuhan yang sudah sampai titik nadir itu tiba tiba dikejutkan dengan kehadiran sosok pemimpin muda nasional yang punya hubungan sangat dekat dengan Presiden Jokowi. Sosok politisi cerdas dan bersih asal PDI Perjuangan ini ikut mendampingi Presiden Jokowi saat berkunjung ke Nias, Sibolga, Samosir dan Balige. Maruarar Sirait namanya.
Entah mengapa saat Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba lalu, nama Bung Ara menggema di sepanjang jalan Soposurung hingga Simpang Bulele sejauh 3,6 kilometer. Suara suara dari lautan manusia di sepanjang jalan karnaval itu berteriak serentak dengan ekspresi penuh pengharapan agar Ara mau turun menyelematkan Sumut. Seakan akan puluhan ribu warga yang berdiri menyemut itu mengerti sinyal bahwa Jokowi membawa Bung Ara memang untuk dipersiapkan sebagai Sumut 1.
Menyelamatkan Sumut dari kepemimpinan yang gagal mengantarkan Provinsi Sumut menjadi Provinsi berhasil yang setara dengan provinsi sukses lainnya. Bung Ara diharapkan bukan saja mampu memberikan kesejahteraan warganya, namun Ara harus bisa melakukan reformasi birokrasi pemda Sumut yang acak kadut penuh sarat korupsi dan penyelewengan.
Ekspresi suara kebatinan publik yang begitu kencang adalah panggilan yang tulus untuk Ara. Dan Ara sejatinya tidak menutup telinga dan membutakan matanya karena Ara adalah anugerah bagi Sumut untuk lepas dari kegelapan dari tata kelola pemerintahan yang bermasalah.
Â
Salam memBara
Birgaldo Sinaga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H