Mohon tunggu...
BJ Qolbi
BJ Qolbi Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup itu adalah pilihan! Maka pilihlah jalan terbaik yang bisa kita hadapi dengan sikap terbaik

Semesta adalah objek kajian utama dalam hidupku, karena dibalik semesta masih banyak keilmuan Tuhan yang masih tersembunyi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Cinta", Bukan Sekadar Mengucapkan "I Love You"

6 Januari 2019   14:31 Diperbarui: 7 Januari 2019   00:56 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman terbesar dalam hidup adalah ketika kita hanya memberi tanpa syarat apa pun, tanpa harapan apa pun yang sederhana, Contohnya dengan mengucapkan "Terima kasih." Sebaliknya, cinta sejati dan autentik terasa berkewajiban kepada orang yang telah menerima cintanya. Dia bisa menolaknya.

Ketika kita mulai memberikan cinta dengan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua orang yang menerimanya, Kita akan terkejut bahwa kita telah menjadi seorang kaisar - tidak lagi menjadi seorang pengemis yang meminta cinta dengan mangkuk pengemis, mengetuk setiap pintu berharap ada makhluk yang dapat memberikan sebuah Cinta.

Namun, tak ada seseorang yang dapat memberikan cinta yang diinginkan karena pada dasarnya setiap manusia dalah pengemis cinta dan kasih sayang Tuhan.

Saya pernah mendengar tentang dua peramal hebat.

Setiap pagi mereka biasa bertemu di perempatan tertentu. Dari perempatan itu mereka berjalan menuju jalan yang berbeda untuk menentukan nasib hidup mereka selanjutnya;

Kedua peramal itu berlatih di berbagai bagian kota. Tapi hampir setiap ritual yang dilakukan sehari-hari, mereka selalu bertemu di perempatan sebelum berangkat menuju bagian kota mereka.

Mereka dulu saling menunjukkan tangan, bertanya, "Apa takdir saya hari ini? Apakah Saya telah melakukan hal yang bermanfaat hari ini?"

Mereka adalah ahli ramal yang namanya sangatlah besar dan masyhur di mata masyarakat - mereka selalu memberi tahu orang-orang tentang nasib mereka, akan tetapu mereka tidak tahu nasib mereka sendiri, dan mereka harus berkonsultasi dengan ahli ramal lain untuk mengetahuinya.

Mereka masing-masing membaca kalimat yang lain dan memperkirakan apa yang akan terjadi selanjutnya melalui fenomena semesta yang terjadi dihadapannya.

Pengemis saling meminta cinta, selalu merasa frustrasi dan marah karena cinta itu tidak datang. Tetapi ini pasti akan terjadi.

 Cinta adalah milik dunia kaisar, bukan pengemis. Dan seorang pria adalah seorang kaisar ketika dia begitu penuh cinta sehingga dia bisa memberikannya tanpa syarat apa pun.

Kemudian datang sebuah kejutan yang lebih besar:  ketika kita memulai untuk memberikan sebuah cinta kepada siapa pun, bahkan kepada orang asing - pertanyaannya bukan hanya terletak kepada siapa cinta itu diberikan,

Akan tetapi kepada siapa kebahagiaan itu diberikan sehingga adakah yang peduli terhadap penerimaan sebuah harapan dan kebahagiaan?

Ruang ini muncul dalam diri setiap manusia tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, bangsa, ras dan agama. Setiap manusia terus memberikan cinta kepada setiap makhluk- tidak hanya untuk manusia tetapi untuk hewan, pohon, bintang-bintang yang jauh - 

Karena cinta adalah sesuatu yang dapat ditransfer bahkan ke bintang terjauh hanya dengan tampilan penuh kasih. Hanya dengan sentuhan, cinta dapat ditransfer ke pohon. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun . Hal itu dapat disampaikan dalam keheningan yang mutlak.

Dan ketika seseorang mengatakan sebuah cinta, orang tersebut tidak hanya mengatakannya akan tetapi berusaha untuk menjaga sebuah cinta yang telah diberi dan didapatkan dari hasil timbal balik. Semesta adalah salah satu bukti cinta Tuhan terhadap setiap makhluk yang ada. 

Adakah yang bisa merasakan cinta-Ku?

Meskipun Tuhan belum pernah mengatakannya kepada setiap makhluk-Nya setiap makhluk pasti sudah merasakannya tanpa harus dijelaskan karena Cinta Tuhan itu menyatakan keberadaannya sendiri. Ia memiliki caranya sendiri untuk menjangkau ke kedalaman jiwa setiap manusia hingga ke sudut terkecil.

Pertama penuh cinta, maka akan terbagi menjadi kemudian yang terbagi itu akan menjadi sebuah kejutan besar.

Karena ketika kita memberi, kita akan mulai menerima dari sumber yang tidak diketahui, dari sudut yang tidak diketahui, dari orang yang tidak dikenal, dari pohon, dari sungai, dari gunung. Dari semua sudut dan sudut keberadaan cinta mulai menghampiri dan akan memenuhi seluruh jiwa raga. Semakin banyak Anda memberi, semakin banyak yang Anda dapatkan. Hidup menjadi tarian cinta belaka.

Sebagaimana seorang sufi yang hidup di dunia, dirinya hanya dipenuhi oleh gairah cinta terhadap sosok yang sangat Terkasih yang sangat dikasihi oleh para kekasih.

Sebagaimana, syair yang ditulis oleh Jallaluddin Rumi :

Jika engkau bukan seorang pencinta,
maka jangan pandang hidupmu adalah hidup
Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan
dihitung Pada Hari Perhitungan nanti
Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta,
akan menjelma menjadi wajah yang memalukan di hadapan-Nya.

Burung-burung Kesadaran telah turun dari langit
dan terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari
Mereka merupakan bintang-bintang di langit
agama yang dikirim dari langit ke bumi
Demikian pentingnya Penyatuan dengan Allah
dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya.

Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting
dalam zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan.

Lihatlah pepohonan ini! Semuanya gembira
bagaikan sekumpulan kebahagiaan
Tetapi wahai bunga ungu, 

mengapakah engkau larut dalam kepedihan?
Sang lili berbisik pada kuncup:

 "Matamu yang menguncup akan segera mekar. 

Sebab engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan."

Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati
adalah melalui Kerendahan Hati.

Hingga dia akan sampai pada jawaban "YA" dalam pertanyaan:
"Bukankah Aku ini Rabb-mu?"

Rumi adalah seorang pakar yang mengkaji tentang Cinta yang suci, berdasarkan syair diatas Rumi menyebutkan cinta itu bukan hanya sekadar mengucapkan "I Love You". Akan tetapi lebih dalam dari itu.

Bagi saya, ini adalah kondisi pencerahan, cinta murni yang dapat menjadikan seorang manusia lebih bertaqwa.

"Cinta hanyalah tentang bagaimana kita memberi dan menerima segala hal yang telah diberikan oleh Tuhan. Bagaimana bisa seseorang memberikan dan menerima cinta kepada makhluk?, sementara dirinya saja masih belum bisa mendapatkan Cinta dari Tuhan" -BJ. Qolbi-

Karawang, 6 Januari 2019

-BJ. Qolbi-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun