Mohon tunggu...
BJ Qolbi
BJ Qolbi Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup itu adalah pilihan! Maka pilihlah jalan terbaik yang bisa kita hadapi dengan sikap terbaik

Semesta adalah objek kajian utama dalam hidupku, karena dibalik semesta masih banyak keilmuan Tuhan yang masih tersembunyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Toleransi untuk Negeri yang Lebih Baik

24 Desember 2018   19:41 Diperbarui: 24 Desember 2018   19:51 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Janganlah kita menjadi tidak toleran dan membenci terhadap satu sama lain, karena memang itu berasal dari syeitan. 

Jika kita melihat perbedaan pendapat secara positif, itu akan menimbulkan kebaikan dan kemudahan dalam beragama sesuai kepercayaan masing-masing individual. 

Sebaliknya, jika kita menganggap perbedaan bersifat memecah belah, maka akan menyebabkan perpecahan dan permusuhan. 

Imam As-Syatibi menyarankan kita dalam bukunya Al-Muwafaqat:

"Dan segala sesuatu yang terjadi dalam Islam yang menghasilkan orang memiliki pandangan yang berbeda tentang hal itu, namun tidak menyebabkan konflik, kebencian, dan putusnya ikatan - kita tahu bahwa itu adalah sifat Islam. Dan segala sesuatu yang terjadi, mengakibatkan konflik, perpecahan, fitnah, dan putusnya ikatan - kita tahu bahwa itu tidak ada hubungannya dengan Islam sama sekali. "

Kita harus mencari solusi yang lebih baik jika ada permasalahan yang berkaitan dengan ideologi.

Apa gunanya pertengkaran di antara kita? 

Mari kita hindari perbedaan yang memecah belah kita untuk kebaikan yang lebih besar, yaitu mencintai dan berbelas kasih terhadap sesama saudara sebangsa dan setanah air.

Kita tidak harus menentang setiap pandangan berlawanan yang kita temui; 

sebaliknya, ada banyak yang dapat kita pelajari dari mereka.

Bandung, 24 Desember 2018
-BJ. Qolbi-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun