Mohon tunggu...
BJ Qolbi
BJ Qolbi Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup itu adalah pilihan! Maka pilihlah jalan terbaik yang bisa kita hadapi dengan sikap terbaik

Semesta adalah objek kajian utama dalam hidupku, karena dibalik semesta masih banyak keilmuan Tuhan yang masih tersembunyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Toleransi untuk Negeri yang Lebih Baik

24 Desember 2018   19:41 Diperbarui: 24 Desember 2018   19:51 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Al-Quran, surah Hud, ayat 118-119]

Memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda harus dirayakan sebagai sesuatu yang positif karena dengan perbedaan akan lahir sebuah keilmuan baru yang dapat menjadikan seorang manusia sempurna, jangan sampai menyebabkan konflik yang menyebabkan silahturahmi terputus. 

Ini adalah sifat alamiah kita sebagai manusia yang mencerminkan semangat hidup manusia. Akan sangat disayangkan jika kita dapat berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai ras dan agama secara damai, tetapi hati bersifat dingin dengan saling memfitnah satu sama lain hanya karena kita memiliki pandangan yang berbeda, atau mengikuti aliran pemikiran yang berbeda.

Perbedaan pendapat dalam hal-hal yang berkaitan dengan praktik (Fiqh) adalah berkah dari Allah kepada umat ini. 

Karena itu, janganlah kita cepat-cepat mengutuk dan mengejek pandangan orang lain yang mungkin tidak sama dengan kepercayaan yang kita anut. Kita seharusnya saling menghormati pendapat satu sama lain. 

Bahkan para sahabat Nabi dan para ulama berbeda di antara mereka sendiri mengenai masalah Fiqh. 

Diceritakan bahwa Abdullah Ibn Masud pernah mendengar seorang pria membaca Al-Quran dengan cara yang berbeda dari yang ia dengar dari Nabi. Dia segera membawa pria ini untuk menemui Nabi untuk memprotes masalah ini. Nabi berkata kepada mereka:

Yang berarti: "Kalian berdua telah berbuat baik." [Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari]

Begitulah kebijaksanaan Nabi dalam berurusan dengan perbedaan pendapat di dalam apa yang diizinkan. Masing-masing dari mereka memiliki bukti dan bukti sendiri yang tidak bertentangan dengan dasar-dasar Islam.

Mari kita perhatikan pernyataan Imam Al-Qurtubi dalam bukunya Al-Jami 'Li Ahkam Al-Quran tentang perbedaan pendapat di antara para ulama. Dia menulis :

"Abu Hanifah dan para pengikutnya, serta Imam As-Syafi'i, berdoa di belakang para imam Madinah, di samping para pengikut aliran pemikiran Maliki meskipun mereka tidak membaca Basmalah (sebelum membaca AlFatihah) dengan suara keras maupun dalam suara rendah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun