Film yang dirilis Januari 2019 lalu ini mengisahkan tentang kehidupan sebuah keluaga yang bisa dibilang "Seru". Diperankan oleh Lukman Sardi (Ayah), Cut mini (Ibu), Derby Romero (Duta), Raline Shah (Tika) dan Fatih Unru (Dodi) yang tentunya mereka adalah bintang-bintang film yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya karena sudah terbukti banyak membintangi film-film bagus di tanah air.Â
Hidup dengan segala keterbatasan dan kekurangan tidak lantas membuat mereka sekeluarga tumbuh menjadi pribadi dengan mental melankolis dan menyerah begitu saja dengan keadaan. Bisa dibilang mereka baik-baik saja dan tetap bisa bercanda tawa setiap harinya di meja makan dengan menu seadanya. Ayah mereka sekalipun hanya seorang pekerja bengkel adalah seorang yang sangat menjunjung tinggi pentingnya pendidikan.Â
Terbukti baik Tika, Duta maupun Dodi sedapat mungkin harus menempuh pendidikan di lembaga pendidikan Bonafit. Tika yang tertarik di dunia arsitektur kuliah di perguruan tinggi bergengsi di Jakarta. Tentu tidak mudah bagi Tika untuk tetap melanjutkan pendidikan hanya bermodalkan otak yang cerdas. Ia harus tetap Survive ditengah lingkungan kampunya yang sebagian besar dari kalangan berada. Mengikuti Olimpiade untuk memenangkan beasiswa dan trip ke Spanyol adalah salah satu yang sedang ia perjuangkan dengan 2 orang sahabatnya.
Duta yang dalam dirinya mengalir darah seni sedang merancang sebuah pertunjukan teater dengan teman-teman kuliahnya, namun lagi-lagi untuk sebuah pertunjukan yang spektakuler dibutuhkan modal yang spektakuler pula. Sempat proposal yang ia ajukan ke sebuah lembaga akan tembus, tapi ternyata sang penyumbang dana adalah seorang anggota dewan yang korup dan meminta di pertunjukannya nanti diberikan celah untuk kampanye politik. tentu saja sebagai anak muda yang idealis Duta langsung menolak mentah-mentah bantuan dana tersebut. Entah bagaimana caranya Ia untuk mewujudkan teater impiannya tersebut.
Dodi si bungsu yang masih duduk di bangku SMP juga harus menerima nasib terlahir di sebuah keluarga yang pas-pas an. Adegan paling menyentuh dengan Dodi sebagai tokoh utama adalah saat sol sepatunya terlepas saat hendak maju ke depan kelas. Dan Teman-temannya menertawakannya . Bukan itu saja Ia juga harus menahan malu karena telah difitnah salah seorang temannya gara-gara insiden sepatu.
Banyak adegan-adegan dan dialog kocak di film ini yang sukses membuat saya tertawa terpingkal-pingkal. Intinya mereka berhasil "Membungkus" penderitaan dengan kebahagiaan dan canda tawa.
Dunia seakan berbalik 180 derajat saat tiba-tiba Ayah mereka Meninggal Dunia. Hari setelahnya adalah hari yang tak terlupakan bagi mereka karena dikala pagi mereka bingung bagaimana cara melanjutkan hidup dan sempat Ibu mereka akan menjual rumah tempat tinggal mereka agar anak-anak bisa terus bersekolah tiba-tiba datang tamuyang tak lain adalah pengacara yang mengurus harta warisan dari Sang Ayah untuk mereka.Â
Dan siapa sangka ternyata Sang Ayah meninggalkan warisan Bermilyar-milyar rupiah yang selama ini disembunyikan dari anak dan istrinya karena Sang Ayah berprinsip "Anak-Anak yang Baik Cenderung Tumbuh Dari Keluarga Yang Prihatin". Antara percaya dan tidak percaya mereka menyaksikan video sang Ayah yang ternyata sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk diputar saat ia meninggal dunia. Video yang dibuat pun penuh dengan bahasa-bahasa kocak yang membuat penonton ingin menangis sekaligus tertawa atau tertawa sekaligus menangis?. Entahlah. Intinya Lucu itu saja. heheheh
Secara bertahap uang ditransfer untuk mereka gunakan memenuhi kebutuhan mereka. Akhirnya dengan uang milyaran rupiah mereka menjelma menjadi OKB(Orang Kaya Baru). Rumah, Pakaian, Furniture, perhiasan, Mobil dan gaya hidup pun berhasil mereka miliki. Namun Lantas apakah itu semua membuat mereka bertambah bahagia? Apakah dengan uang yang mereka miliki mereka akhirnya terbebas dari masalah?.Â
Ternyata masalah demi masalah justru berdatangan saat mereka sudah kaya raya.Â
Ada masanya ternyata uang yang diberikan kepada mereka oleh pengacara dinyatakan telah mencapai limit. Apa yang harus mereka lakukan? Sedangkan banyak urusan mereka yang belum sepenuhnya selesai, Duta yang belum lunas membayar talent untuk pertunjukan teaternya, Ibu mereka yang mendadak menjadi "Artis" karena tingkahnya membagi-bagikan uang kepada pengamen biola jalanan, dan Tika yang kini bergaul dengan Geng sosialita yang ternyata terlibat dengan jaringan pengedar narkoba.
Sebuah film tentunya tak lengkap apabila tidak ada kisah cinta ala remaja di dalamya. Tika mengenal seorang pemuda bernama Bayu (Refal Hadi) yang merupakan seorang pekerja serabutan yang sekalipun Tika sudah menjadi kaya raya Ia tak pernah silau dengan harta.
Secara garis besar film ini menyadarkan kita bahwa memang segalanya butuh uang, tapi uang bukanlah segalanya. Selama kita masih bersama keluarga, sahabat dan orang tercinta yang tulus menyayangi kita itu adalah harta yang tak ternilai harganya. Karena "Uang itu, kalau sedikit cukup, kalau banyak Ngga Cukup."
Dan film ini sangat direkomendasikan ditonton saat kita suntuk atau jenuh karena dari sisi komedinya sangat bisa untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan kantuk seketika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H